Jakarta (ANTARA News) - Presiden keempat Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid, yang akrab disapa Gus Dur, pada Rabu pukul 18.45 WIB, meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

"Saya sudah cek ke orang-orang dekat Gus Dur dan mereka membenarkan. Saya kira, tidak hanya NU tapi juga bangsa Indonesia telah kehilangan tokoh besar," kata Mantan Ketua PWNU Jawa Timur Ali Maschan Moesa kepada ANTARA per telepon dari Surabaya.

Legislator FKB DPR RI itu mengaku kemungkinan Gus Dur akan dimakamkan Kediri. "Tapi, tunggu informasi resmi dari keluarga," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menjenguknya di RSCM Jakarta, Rabu petang sekitar pukul 18.30 WIB menggunakan mobil kepresidenan dengan pengawalan tidak terlalu ketat yakni hanya dikawal lima mobil Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Sekitar 10 menit setelah Presiden tiba, datang Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih yang tampak agak terburu-buru.

Ia segera menyusul ke kamar tempat Gus Dur dirawat yang sedang dikunjungi Presiden.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini dirawat di ruang VVIP nomor 116 Gedung A RSCM.

Sebelum dirawat di RSCM Jakarta, Gus Dur sempat menjalani perawatan medis di RS Jombang Jawa Timur, Kamis (24/12), karena kelelahan setelah melakukan kunjungan ke beberapa pondok pesantren di Jawa Timur. (*)