Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp9,5 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp49,37 triliun.

Keterangan pers dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa, menyebutkan hasil lelang sukuk ini melebihi target indikatif Rp8 triliun.

Jumlah dimenangkan untuk seri SPNS05022021 sebesar Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,40625 persen.

Baca juga: Lelang sukuk serap Rp11 triliun

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 5 Februari 2021 ini mencapai Rp6,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,4 persen dan tertinggi 3,53 persen.

Jumlah dimenangkan untuk seri PBS027 sebesar Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,4375 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2023 ini mencapai Rp15,8 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,43 persen dan tertinggi 5,03 persen.

Baca juga: Sri Mulyani pastikan skema berbagi beban BI tidak berlanjut di 2021

Untuk seri PBS026, jumlah dimenangkan mencapai Rp1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,28125 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024 ini mencapai Rp11,5 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 5,28 persen dan tertinggi 5,93 persen.

Untuk seri PBS025, jumlah dimenangkan mencapai Rp2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,18973 persen.

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Mei 2033 ini mencapai Rp7,08 triliun, dengan imbal hasil terendah masuk 7,12 persen dan tertinggi 8,15 persen.

Untuk seri PBS028, jumlah dimenangkan mencapai Rp4,4 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,60475 persen.

Baca juga: Lelang tujuh seri SUN, pemerintah serap Rp22 triliun

Penawaran masuk untuk seri SBSN yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2046 ini mencapai Rp8,7 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 7,5 persen dan tertinggi 7,78 persen.

Sebelumnya, pada Selasa (4/8), pemerintah menyerap dana Rp11 triliun dari lelang lima seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara dengan total penawaran yang masuk sebesar Rp39,76 triliun.