Jakarta (ANTARA) - Direktur Center for Sustainable Infrastructure Development (CSID) Universitas Indonesia Mohammed Ali Berawi menilai infrastruktur digital mampu meningkatkan penyediaan layanan dan jasa menjadi lebih responsif dan efisien.

"Manfaat infrastruktur digital akan meningkatkan produktivitas pekerja, penyediaan layanan dan jasa yang lebih cepat respons dan efisien," kata Ali kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Presiden: Pandemi COVID-19 tunjukkan pentingnya infrastruktur digital

Ali menjelaskan pembangunan infrastruktur digital adalah pengembangan infrastruktur berbasis teknologi informasi guna mendukung berbagai kegiatan dan ekonomi digital.

Infrastruktur tersebut terdiri atas prasarana yang berwujud fisik (hardware) dan nonfisik (software).

Untuk berwujud fisik di antaranya mulai dari pembangunan jaringan internet di wilayah pedesaan, peningkatan kapasitas bandwith internet dan jaringan wifi perkotaan (4G dan 5G), penguatan jaringan telekomunikasi dan satelit, termasuk sistem komunikasi kabel laut, kabel optik, dan menara BTS, hingga kepada penyediaan komputer dan handphone.

Sementara itu, untuk infrastruktur nonfisik, pengembangan pusat data, komputasi awan, dan berbagai aplikasi.

Lebih lanjut, Ali menuturkan infrastruktur digital ini juga digunakan untuk memodernisasi dan memaksimalkan manfaat bagi infrastruktur yang ada, dengan menghubungkan antara berbagai objek benda dengan teknologi informasi atau internet.

"Pengoperasian dan pemeliharaan berbagai infrastruktur energi, transportasi, air, pemukiman perkantoran, dan lainnya dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif karena terhubung secara otomatis dan digital," katanya.

Selain infrastruktur digital, menurut dia, prioritas pembangunan infrastruktur tahun depan juga untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri dan pariwisata, transportasi dan logistik, serta kebutuhan dasar penyediaan air, sanitasi, pemukiman dan pendidikan.

Pemerintah mengucurkan dana anggaran untuk pembangunan infrastruktur tahun 2021 sekitar Rp414 triliun yang utamanya untuk pemulihan ekonomi, penyediaan layanan dasar, serta peningkatan konektivitas.

Akibat pandemi COVID-19, pemerintah menilai ketersediaan dan berfungsinya infrastruktur digital menjadi sangat penting dan strategis.

Dengan demikian, belanja infrastruktur diarahkan untuk penguatan infrastruktur digital dan mendorong efisiensi logistik dan konektivitas; infrastruktur padat karya yang mendukung kawasan industri dan pariwisata; serta pembangunan sarana kesehatan masyarakat dan penyediaan kebutuhan dasar, seperti air, sanitasi, dan permukiman.

Baca juga: Erick Thohir: Pasar Digital UMKM perluas ekosistem UMKM
Baca juga: Pengamat: Pembiayaan digital bisa jadi alternatif bagi pelaku UMKM