Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup turun pada perdagangan Senin, di tengah kekhawatiran atas prospek ekonomi Jepang menyusul rekor kontraksi periode April-Juni karena ekspor dan konsumsi swasta merosot akibat dampak global pandemi COVID-19.

Indeks acuan Nikkei 225 jatuh 192,61 poin atau 0,83 persen, dari tingkat penutupan Jumat (14/8/2020), menjadi mengakhiri perdagangan di 23.096,75 poin. Akhir pekan lalu, indeks Nikkei bertambah 39,75 poin atau 0,17 persen menjadi 23.289,36 poin.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari seluruh saham papan utama di pasar Tokyo kehilangan 13,56 poin atau 0,84 persen, menjadi berakhir pada 1.609,82 poin. Indeks Topix berkurang 0,77 poin atau 0,05 persen menjadi 1.623,38 poin pada Jumat lalu (14/8/2020).

Saham perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan instrumen presisi, jasa-jasa dan transportasi darat termasuk yang paling banyak mencatat penurunan pada penutupan perdagangan.

Baca juga: Saham Tokyo dibuka melemah menyusul rekor kontraksi PDB Jepang
Baca juga: Saham Tokyo ditutup beragam saat pelemahan yen dan aksi ambil untung
Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka lebih rendah jelang rilis data pekerjaan AS