Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin, terseret bank-bank besar ketika hasil perusahaan mengirimkan sinyal beragam kepada investor tentang ekonomi negeri Kanguru tersebut.
Pada penutupan pasar, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 49,80 poin atau 0,81 persen menjadi 6.076,40 poin, sedangkan indeks All Ordinaries turun 43,20 poin atau 0,69 persen menjadi 6.218,50 poin.
"Ada kerugian di seluruh papan hari ini, dengan bank-bank besar paling terpukul," kata analis pasar CommSec, Steven Daghlian.
Bank ritel terbesar kelima di Australia Bendigo dan Adelaide Bank anjlok 6,57 persen setelah mengungkapkan laba tahun fiskal 2020 merosot 27,4 persen.
Di sisi lain, saham peritel JB Hi-Fi melonjak 4,8 persen karena penjualan perusahaan melambung 11,6 persen saat pembatasan COVID-19.
Di bidang keuangan, bank-bank besar anjlok dengan Commonwealth Bank turun 1,39 persen, ANZ turun 2,25 persen, National Australia Bank turun 2,58 persen dan Westpac Bank turun 2,49 persen.
Saham-saham pertambangan tergelincir dengan BHP turun 0,38 persen, Rio Tinto turun 0,27 persen, Fortescue Metals turun 0,17 persen, dan penambang emas Newcrest turun 0,12 persen.
Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Oil Search turun 1,59 persen, Santos turun 0,69 persen, dan Woodside Petroleum turun 0,39 persen.
Supermarket terbesar di Australia melemah dengan Coles turun 0,99 persen dan Woolworths turun 1,02 persen.
Sementara itu, raksasa telekomunikasi Telstra jatuh 1,93 persen, maskapai penerbangan nasional Qantas menguat 0,82 persen dan perusahaan biomedis CSL meningkat 0,60 persen.
Baca juga: Saham Australia bukukan kenaikan mingguan terbesar sejak awal Juli
Baca juga: Saham Australia berakhir melemah terseret sektor sumber daya
Baca juga: Bursa Australia berakhir lebih tinggi terangkat saham bank-bank besar
Saham Australia berakhir merosot terseret bank-bank besar
17 Agustus 2020 16:45 WIB
Ilustrasi - Bendera Australia dan bursa Efek Autralia dengan panah merah turun. ANTARA/Shutterstock/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: