HUT Ke 75 RI
Pengendara di Titik Nol Yogyakarta berhenti saat detik proklamasi
17 Agustus 2020 11:46 WIB
Seluruh pengendara baik roda dua maupun roda empat berhenti sejenak di perempatan Titik Nol Kilometer, Yogyakarta, Senin, tepat saat momentum detik-detik proklamasi kemerdekaan RI. ANTARA/Luqman Hakim.
Yogyakarta (ANTARA) - Seluruh pengendara roda dua maupun roda empat berhenti sejenak di perempatan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Senin, tepat saat momentum peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
Pantauan ANTARA, sesaat sebelum sirine berbunyi, aparat kepolisian meminta seluruh warga di kawasan itu berhenti beraktivitas sejenak selama tiga menit termasuk para pengendara.
"Kami minta warga masyarakat untuk menghentikan sejenak seluruh kegiatan aktivitas nya pada saat detik-detik proklamasi," bunyi imbauan kepolisian melalui pengeras suara.
Baca juga: Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi berlangsung khidmat
Baca juga: Ketua MPR RI bacakan teks proklamasi
Tepat saat peringatan detik-detik proklamasi pada pukul 10.17 WIB, polisi menyetop seluruh kendaraan dari berbagai arah. Sejumlah mobil patroli pun membunyikan sirine dengan berhenti di tengah perempatan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Tidak ada bunyi klakson selama momentum itu. Beberapa pengendara roda empat dan roda dua juga spontan turun sejenak dan berdiri dengan sikap sempurna.
Di salah satu sudut kawasan itu, sekelompok warga dengan mengenakan seragam pejuang juga tampak berdiri tegap menghadap bendera merah putih.
Seorang warga yang melintas di kawasan itu, Angel memutuskan menghentikan langkahnya untuk berhenti sejenak selama sirine berbunyi.
"Tadi mendengar sirine langsung berhenti sebentar. Saya tahu imbauan ini dari media," kata warga Medan yang tengah menempuh studi di salah satu kampus di Yogyakarta ini.
Sementara itu, Retno Andayani warga Surabaya mengaku puas bisa ikut merasakan momentum detik-detik proklamasi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Baca juga: Upacara HUT Proklamasi di Papua Barat digelar sederhana
Baca juga: Puluhan ribu netizen saksikan tayangan HUT ke-75 RI melalui Youtube
Pasalnya, selama ini, ia mengaku hanya bisa mengikuti momentum itu melalui siaran di televisi.
"Semoga masyarakat Indonesia tetap bersatu padu untuk mengisi kemerdekaan," kata dia yang tengah berwisata di Kota Gudeg.
Pantauan ANTARA, sesaat sebelum sirine berbunyi, aparat kepolisian meminta seluruh warga di kawasan itu berhenti beraktivitas sejenak selama tiga menit termasuk para pengendara.
"Kami minta warga masyarakat untuk menghentikan sejenak seluruh kegiatan aktivitas nya pada saat detik-detik proklamasi," bunyi imbauan kepolisian melalui pengeras suara.
Baca juga: Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi berlangsung khidmat
Baca juga: Ketua MPR RI bacakan teks proklamasi
Tepat saat peringatan detik-detik proklamasi pada pukul 10.17 WIB, polisi menyetop seluruh kendaraan dari berbagai arah. Sejumlah mobil patroli pun membunyikan sirine dengan berhenti di tengah perempatan Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Tidak ada bunyi klakson selama momentum itu. Beberapa pengendara roda empat dan roda dua juga spontan turun sejenak dan berdiri dengan sikap sempurna.
Di salah satu sudut kawasan itu, sekelompok warga dengan mengenakan seragam pejuang juga tampak berdiri tegap menghadap bendera merah putih.
Seorang warga yang melintas di kawasan itu, Angel memutuskan menghentikan langkahnya untuk berhenti sejenak selama sirine berbunyi.
"Tadi mendengar sirine langsung berhenti sebentar. Saya tahu imbauan ini dari media," kata warga Medan yang tengah menempuh studi di salah satu kampus di Yogyakarta ini.
Sementara itu, Retno Andayani warga Surabaya mengaku puas bisa ikut merasakan momentum detik-detik proklamasi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Baca juga: Upacara HUT Proklamasi di Papua Barat digelar sederhana
Baca juga: Puluhan ribu netizen saksikan tayangan HUT ke-75 RI melalui Youtube
Pasalnya, selama ini, ia mengaku hanya bisa mengikuti momentum itu melalui siaran di televisi.
"Semoga masyarakat Indonesia tetap bersatu padu untuk mengisi kemerdekaan," kata dia yang tengah berwisata di Kota Gudeg.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020
Tags: