Magelang (ANTARA News) - Lakon "Kereta Kencana" dengan sutradara Putu Wijaya dan pemain Ikranagara serta Niniek L Karim sukses digelar di Gedung Ahmad Yani Kota Magelang, Sabtu malam.
Pertunjukan yang disaksikan sekitar 500 penonton itu tergolong sukses karena tidak biasanya pertunjukan teater di Magelang dengan jumlah penonton sebanyak itu.
Drama dengan sutradara Putu Wijaya tersebut tidak hanya disaksikan oleh
masyarakat Kota Magelang saja, tetapi juga dari Yogyakarta, Purworejo,
Temanggung, dan Purwokerto.
Kereta Kencana berisi dialog dua
orang lanjut usia, kakek bernama Andrei (diperankan Ikranagara) dan
istrinya diperankan Niniek.
"Wahai, wahai, dengarlah engkau dua orang tua di tengah malam di hari
ini, akan kukirimkan kereta kencana untuk menyambut engkau berdua.
Kereta kencana, 10 kuda, satu warna," demikian drama ini dimulai.
Gema suara itu memenuhi kamar gelap. Seorang nenek tua muncul dengan
membawa lilin, seraya memanggil-manggil suaminya. Sang suami, yang
berambut putih dan tampak letih, sedang berputus asa. Dia duduk
termenung di atas sebuah kursi tua.
Dalam adegan dialog kedua tokoh itu sering melakukan improvisasi dengan
memasukkan sindiran-sindiran politik atau sesuatu yang sedang terjadi
di negeri ini.
Ketua Panitia Penyelenggara, Yefta Tandiyo, usai pertunjukan mengatakan, dari segi kuantitas pentas teater ini cukup berhasil. "Aspirasi penonton bagus sekali.Saya menilai kegiatan seni di Magelang hidup dan saya ingin menutup tahun ini dengan gaung yang besar, menggelar pertunjukan ini," katanya.
Ia mengatakan, selama ini kegiatan teater di Magelang telah berjalan, namun mereka belum berani berimprovisasi. "Dengan kegiatan ini diharapkan mereka bisa membuka mata," katanya.(*)
Pentas "Kereta Kencana" Bergaung di Magelang
27 Desember 2009 01:58 WIB
Putu Wijaya (ANTARA)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: