Lomba Agustusan di Taiwan selatan diikuti ratusan pelaut Indonesia
17 Agustus 2020 09:59 WIB
Dua pelaut Indonesia berkompetisi memperebutkan uang koin yang ditancapkan pada permukaan buah pepaya dilumuri cat hitam dalam lomba memperingati HUT ke-75 RI di Pelabuhan Donggang, Kabupaten Pingtung, Taiwan, Minggu (16/8/2020) (ANTARA/HO-Fospi/mii)
Jakarta (ANTARA) - Para pelaut asal Indonesia mengisi kegiatan peringatan HUT ke-75 RI di tempat pendaratan ikan Pelabuhan Donggang, wilayah Taiwan selatan, Minggu (16/8).
"Kegiatan ini diikuti sekitar 250-300 pelaut Indonesia," kata Ahmad Muzakir selaku panitia HUT ke-75 RI kepada ANTARA, Senin.
Ada 15 jenis lomba yang digelar oleh para nelayan Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pencari ikan berbendera Taiwan itu.
Beberapa perlombaan, di antaranya lari bakiak, pentung kendil, topi cantol, lari kelereng sendok, makan kerupuk, mimik dot, balap karung, rebutan koin di pepaya, dan tarik sarung menarik perhatian warga Donggang, Kabupaten Pingtung, karena memang jenis perlombaan tersebut tidak ada di Taiwan.
Baca juga: Peserta lomba puisi HUT RI mahasiswa China di luar ekspektasi
Baca juga: Dua mahasiswi China akan hadiri upacara HUT RI di Istana Merdeka
Para majikan atau pemilik kapal sangat antusias mendukung pekerjanya mengikuti lomba yang digelar oleh Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (Fospi) itu.
Antusiasme para majikan warga Taiwan itu ditunjukkan dengan dukungan biaya penyelenggaraan dan penyediaan hadiah menarik selain juga dari para sponsor, terutama toko atau warung yang menjual kebutuhan dan makanan khas Indonesia.
"Setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI, kami rutin menggelar kegiatan seperti ini. Alhamdulillah kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2011," kata Muzakir, nelayan asal Jawa Tengah yang lama bekerja di Donggang itu.
Donggang merupakan salah satu sentra industri perikanan terbesar di Taiwan selatan yang mempekerjakan para pelaut dari Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Pelaut Indonesia mendominasi di Donggang dengan jumlah sekitar 2.000 orang. Mereka tinggal di kapal-kapal majikan yang sedang bersandar, selain ada juga di rumah tinggal yang disewa secara patungan di kawasan tersebut.
Para pelaut Indonesia tersebut juga telah mampu membangun masjid dengan dana swadaya.
Baca juga: Pelajar asing pun ikut-ikutan lomba Agustusan
Baca juga: Peringatan detik-detik proklamasi dari Soekarno hingga Jokowi
"Kegiatan ini diikuti sekitar 250-300 pelaut Indonesia," kata Ahmad Muzakir selaku panitia HUT ke-75 RI kepada ANTARA, Senin.
Ada 15 jenis lomba yang digelar oleh para nelayan Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pencari ikan berbendera Taiwan itu.
Beberapa perlombaan, di antaranya lari bakiak, pentung kendil, topi cantol, lari kelereng sendok, makan kerupuk, mimik dot, balap karung, rebutan koin di pepaya, dan tarik sarung menarik perhatian warga Donggang, Kabupaten Pingtung, karena memang jenis perlombaan tersebut tidak ada di Taiwan.
Baca juga: Peserta lomba puisi HUT RI mahasiswa China di luar ekspektasi
Baca juga: Dua mahasiswi China akan hadiri upacara HUT RI di Istana Merdeka
Para majikan atau pemilik kapal sangat antusias mendukung pekerjanya mengikuti lomba yang digelar oleh Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (Fospi) itu.
Antusiasme para majikan warga Taiwan itu ditunjukkan dengan dukungan biaya penyelenggaraan dan penyediaan hadiah menarik selain juga dari para sponsor, terutama toko atau warung yang menjual kebutuhan dan makanan khas Indonesia.
"Setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI, kami rutin menggelar kegiatan seperti ini. Alhamdulillah kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2011," kata Muzakir, nelayan asal Jawa Tengah yang lama bekerja di Donggang itu.
Donggang merupakan salah satu sentra industri perikanan terbesar di Taiwan selatan yang mempekerjakan para pelaut dari Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Pelaut Indonesia mendominasi di Donggang dengan jumlah sekitar 2.000 orang. Mereka tinggal di kapal-kapal majikan yang sedang bersandar, selain ada juga di rumah tinggal yang disewa secara patungan di kawasan tersebut.
Para pelaut Indonesia tersebut juga telah mampu membangun masjid dengan dana swadaya.
Baca juga: Pelajar asing pun ikut-ikutan lomba Agustusan
Baca juga: Peringatan detik-detik proklamasi dari Soekarno hingga Jokowi
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: