Yerusalem (ANTARA News) - Seorang pemukim Israel tewas Kamis ketika orang-orang bersenjata Palestina melepaskan tembakan ke arah kendaraannya di Tepi Barat, kata petugas medis dan polisi.
Pria yang berusia 40-an tahun itu ditemukan dengan luka-luka tembakan di kepala di dalam sebuah mobil yang belubang-lubang peluru di jalan antara permukiman Yahudi Einav dan Shavei Shomron di Tepi Barat bagian utara, kata kepala dinas pelayanan darurat Magen David Adom kepada AFP.
Ia tewas akibat luka-lukanya tak lama setelah serangan itu, katanya.
Juru bicara kepolisian Micky Rosenfeld menyebut insiden itu sebagai "sebuah serangan teroris" yang dilakukan oleh gerilyawan Palestina.
Seorang juru bicara militer Israel mengkonfirmasi bahwa pria itu tinggal di permukiman Shavei Shomron.
Ketika dihubungi oleh AFP, Adnan Domiri, jurubicara badan keamanan Pemerintah Palestina, mengatakan, "tidak ada kelompok bersenjata di Tepi Barat selain badan-badan di bawah kendali kami".
Ia menambahkan bahwa orang-orang Palestina "tidak diizinkan menyelidiki apa yang terjadi" di wilayah utara.
Tepi Barat dilanda sedikit kekerasan dalam beberapa tahun ini ketika pasukan keamanan Palestina ditempatkan di kota-kota di wilayah yang diduduki Israel itu.
Israel menutup beberapa dari ratusan pos pemeriksaan dan rintangan jalan untuk memungkinkan kebebasan gerak lebih besar, sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi setelah intifada atau pemberontakan Palestina pada 2000.
Hampir setengah juta orang Israel tinggal di puluhan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, wilayah-wilayah yang diduduki Israel dalam Perang Enam Hari 1967 yang dituntut Palestina sebagai bagian dari negara mendatang mereka.
Nasib permukiman-permukiman itu menjadi masalah yang mengganjal dalam babak perundingan perdamaian Timur Tengah yang telah dilakukan, dan Palestina menuntut penghentian penuh pembangunan permukiman sebelum babak baru negosiasi. (*)
Warga Israel Tewas Ditembak di Tepi Barat
25 Desember 2009 09:18 WIB
(istimewa/ANTARA)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
Tags: