Surabaya (ANTARA) - Tingkat kesembuhan pasien terpapar COVID-19 di Jawa Timur menembus angka di atas 20 ribu orang sesuai data per Jumat (19/8) malam.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Sabtu siang, mengucap syukur terhadap kabar baik tersebut dan berterima kasih kepada seluruh pihak yang berusaha maksimal memerangi Virus Corona.

"Alhamdulillah. Jumlah kesembuhan semakin bertambah. Bahkan, jumlah persentase kesembuhannya mampu melebihi nasional," ujarnya.

Menurut Khofifah, dengan kerja keras dan dedikasi semua pihak, diharapkan Jatim segera bangkit dan merdeka dari pandemi COVID-19.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Provinsi, pasien yang terkonfirmasi negatif totalnya sebanyak 20.016 orang atau setara 74,2 persen.

Persentase kesembuhan tersebut juga membuat Jatim mampu bertahan melebihi kesembuhan nasional yang 66,3 persen.

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Kota Madiun bertambah tiga orang

Baca juga: 15 titik singgah pasien COVID-19 asal Jombang dilacak Dinkes Pontianak


Dalam 37 hari terakhir, Jatim juga mencatatkan angka kesembuhan tertinggi di antara seluruh provinsi di Indonesia selama 30 kali.

Selain itu, jumlah pasien yang dirawat persentasenya juga lebih rendah dibanding tingkat nasional, yakni kurang dari seperlima kasus di Jatim atau 18,51 persen, sedangkan angka nasional masih 29,2 persen.

Dengan pencapaian tersebut, Gubernur berharap Jatim bisa mempertahankan jumlah naiknya tren kesembuhan diikuti dengan turunnya kasus aktif yang masih dirawat dan kematian.

Sementara itu, untuk meningkatkan pencapaian baik di bidang kesehatan maupun ekonomi, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut menegaskan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kesehariannya.

Menurut dia, jangan sampai kesembuhan ini justru membuat masyarakat terlena dan abai karena bahaya masih mengancam.

Terlebih dalam beberapa hari ini juga masih ditemukan klaster baru yang membuat jumlah kasus tiba-tiba meningkat cukup signifikan.

"Kepada masyarakat jangan bahagia berlebihan sehingga lupa kalau Jatim masih dalam situasi darurat. Semua berpotensi tertular dan menularkan. Tetap waspada dan disiplin mengikuti protokol kesehatan berlaku, karena tujuan kita bersama adalah menjadikan Jatim aman dan produktif," tuturnya.

Baca juga: Satu warga Kabupaten Madiun meninggal akibat COVID-19

Baca juga: GTPP: 22 ASN dan THL di Pemkot Batu-Jatim positif COVID-19