Mekah (ANTARA News) - Kawasan Masjidil Haram, Mekah, yang sejak awal Oktober lalu dipadati manusia, sekarang mulai sepi setelah sekitar 2,5 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia merampungkan rangkaian ritual haji.

ANTARA melaporkan dari Mekah Al-Mukaramah, Kamis, jalan-jalan di dalam kota yang biasanya dipadati kendaraan berisi para jemaah haji atau jemaah berjalan kaki mulai terasa lengang.

Apalagi, pada malam Kamis, suasana bertambah lengang karena warga agaknya memilih tinggal di rumah karena hujan yang turun membuat suhu udara di tengah musim dingin saat ini bertambah sejuk.

Sebagian ruas jalan juga tergenang air karena sistem drainage di kota ini tidak didisain untuk menghadapi genangan air akibat hujan lebat.

Dalam waktu sebulan ini paling tidak kota Mekah sudah diguyur hujan tiga kali -kejadian yang cukup langka di negeri Arab Saudi yang biasanya kering di hampir sepanjang tahun.

Jemaah yang melakukan prosesi umrah (haji kecil) atau Tawaf Wada (perpisahan bagi jemaah haji yang akan meninggalkan kota Mekah) juga lebih mudah untuk mencium hajar Aswad.

Tidak pada seperti hari-hari sebelumnya pada musim haji, apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha dan hari-hari sesudahnya, jangankan mencium Hajar Aswad, untuk melakukan ritual Tawaf dengan mengelilingi Ka`bah tujuh kali, orang harus berjuang keras karena padatnya manusia.

Begitu pula dengan jemaah yang melakukan ritual Sa`i dengan berjalan kaki dan lari-lari kecil antara antara bukit Shafa dan Marwah, jemaah sudah dapat melenggang dengan santai untuk melakukannya dalam tujuh putaran.

Jika pada saat puncak musim haji, prosesi tawaf dan sa`i memerlukan waktu lebih dari dua jam, saat ini, apalagi jika dilakukan dini hari, bisa dilakukan sekitar l,5 jam.

Para pedagang juga mulai mengobral murah dagangannya, misalnya harga sajaddah dengan tas yang dipatok SR25 Rial (sekitar Rp62.500) , diobral menjadi SR 15.

Begitu pula harga kurma termahal yang dinamakan kurma ajua (kurma nabi) yang berharga sampai SR75 perkilogram, harganya "dibanting " menjadi SR30.

Di kantor Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekah, tak terlihat aktivitas yang berarti dan petugas tampak sedang berkemas untuk kembali ke tanah air.

Seluruh jemaah haji Indonesia juga sudah meninggalkan Mekah pada Rabu lalu dan saat ini masih sekitar 67.500 haji yang berada di Madinah untuk melakukan ritual sunnah Arbain (shalat wajib 40 waktu) di Mesjid Nabawi dan akan dipulangkan ke Indonesia secara bergelombang sampai 31 Desember.

Jemaah haji Indonesia tersebut akan diterbangkan dengan 63 kloter ke berbagai bandara debarkasi di Indonesia dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan Bandara Amir Muhamamd bin Abdul Aziz Madinah.

Sekitar 400 petugas PPIH Daker Makkah dijadwalkan akan kembali ke tanah air dalam dua gelombang. Gelombang diberangkatkan hari Jumat pukul 14.00 dan tahap kedua hari Sabtu pukul 14.00.
(*)