EU - AstraZeneca sepakati kontrak pembelian vaksin COVID-19
14 Agustus 2020 20:09 WIB
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen tiba untuk konferensi tingkat tinggi Uni Eropa pertama setelah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Brussels, Belgia, Sabtu (18/7/2020). ANTARA FOTO/Olivier Matthys/Pool via REUTERS/hp/cfo
Brussels (ANTARA) - Komisi Eropa pada Jumat mengatakan pihaknya telah menyepakati kontrak pembelian sedikitnya 300 juta dosis calon vaksin COVID-19 dengan perusahaan farmasi asal Inggris AstraZeneca.
Badan eksekutif Uni Eropa (EU), yang sedang melakukan negosiasi atas nama 27 negara Uni Eropa, mengatakan kontrak itu mencakup opsi pembelian 100 juta dosis tambahan jika vaksin tersebut terbukti aman dan ampuh.
Kontrak itu menandai pembelian awal calon vaksin pertama oleh Uni Eropa untuk melawan virus corona jenis baru.
"Hari ini, setelah berminggu-minggu negosiasi, kami mendapatkan Kontrak Pembelian Awal Uni Eropa pertama untuk calon vaksin," kata komisaris kesehatan Uni Eropa, Stella Kyriakides, melalui pernyataan.
Kontrak tersebut menyusul kesepakatan terdahulu pada Juni antara AstraZeneca dan Aliansi Vaksin Inklusif Eropa (IVA), kelompok yang dibentuk oleh Prancis, Jerman, Italia dan Belanda untuk mengamankan dosis vaksin bagi seluruh negara anggota.
Komisi Eropa tidak mengungkapkan ketentuan kontrak baru atau menyebutkan apakah syarat yang disepakati sebelumnya telah diubah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko lampaui 500.000 kasus COVID-19, akan bantu produksi vaksin
Baca juga: Ilmuwan Filipina akan bahas partisipasi dalam uji klinis vaksin Rusia
Badan eksekutif Uni Eropa (EU), yang sedang melakukan negosiasi atas nama 27 negara Uni Eropa, mengatakan kontrak itu mencakup opsi pembelian 100 juta dosis tambahan jika vaksin tersebut terbukti aman dan ampuh.
Kontrak itu menandai pembelian awal calon vaksin pertama oleh Uni Eropa untuk melawan virus corona jenis baru.
"Hari ini, setelah berminggu-minggu negosiasi, kami mendapatkan Kontrak Pembelian Awal Uni Eropa pertama untuk calon vaksin," kata komisaris kesehatan Uni Eropa, Stella Kyriakides, melalui pernyataan.
Kontrak tersebut menyusul kesepakatan terdahulu pada Juni antara AstraZeneca dan Aliansi Vaksin Inklusif Eropa (IVA), kelompok yang dibentuk oleh Prancis, Jerman, Italia dan Belanda untuk mengamankan dosis vaksin bagi seluruh negara anggota.
Komisi Eropa tidak mengungkapkan ketentuan kontrak baru atau menyebutkan apakah syarat yang disepakati sebelumnya telah diubah.
Sumber: Reuters
Baca juga: Meksiko lampaui 500.000 kasus COVID-19, akan bantu produksi vaksin
Baca juga: Ilmuwan Filipina akan bahas partisipasi dalam uji klinis vaksin Rusia
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020
Tags: