Kepala eksekutif EU serukan sanksi untuk Belarus
14 Agustus 2020 18:48 WIB
Sejumlah wanita ambil bagian dalam prosesi mengecam kekerasan menyusul aksi protes belakangan ini untuk menolak hasil pemilihan presiden di Minsk, Belarus, Kamis (13/8/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/AWW/djo
Brussels (ANTARA) - Ketua badan eksekutif Uni Eropa bergabung dengan seruan yang sedang berkembang mengenai sanksi terhadap Belarus, di mana pasukan keamanan menindak keras para demonstran yang memprotes Presiden Alexander Lukashenko, yang mengklaim kemenangan dalam pemilu bersengketa.
Kepala Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyampaikan hal itu menjelang pembicaraan darurat antara para menteri luar negeri Uni Eropa pada Jumat mengenai penerapan sanksi semacam itu, yang akan membutuhkan suara bulat dari 27 negara di blok tersebut.
"Kami perlu sanksi tambahan untuk mereka yang melanggar nilai-nilai demokrasi atau melanggar hak asasi manusia di Belarus," cuit von der Leyen di akun Twitter.
"Saya yakin diskusi Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat ini akan mewujudkan dukungan solid kami atas hak-hak warga di Belarus terkait kebebasan dan demokrasi fundamental."
Sumber: Reuters
Baca juga: Petahana Lukashenko menang telak pilpres Belarus
Baca juga: Belarus tahan 2.000 orang lebih dalam aksi protes pascapemilu
Baca juga: Belarus duga tentara bayaran Rusia rencanakan aksi teror jelang pemilu
Kepala Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menyampaikan hal itu menjelang pembicaraan darurat antara para menteri luar negeri Uni Eropa pada Jumat mengenai penerapan sanksi semacam itu, yang akan membutuhkan suara bulat dari 27 negara di blok tersebut.
"Kami perlu sanksi tambahan untuk mereka yang melanggar nilai-nilai demokrasi atau melanggar hak asasi manusia di Belarus," cuit von der Leyen di akun Twitter.
"Saya yakin diskusi Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat ini akan mewujudkan dukungan solid kami atas hak-hak warga di Belarus terkait kebebasan dan demokrasi fundamental."
Sumber: Reuters
Baca juga: Petahana Lukashenko menang telak pilpres Belarus
Baca juga: Belarus tahan 2.000 orang lebih dalam aksi protes pascapemilu
Baca juga: Belarus duga tentara bayaran Rusia rencanakan aksi teror jelang pemilu
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020
Tags: