Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengingatkan anggaran kesehatan yang disiapkan Presiden Joko Widodo dalam RAPBN 2021 harus mencukupi untuk seluruh penanganan pandemi COVID-19 termasuk juga pengadaan dan distribusi vaksin.
“Kita berharap bisa betul-betul memastikan bahwa kebutuhan penanganan COVID-19 nanti bisa mencukupi, karena asumsinya yang disampaikan Kementerian Kesehatan ke kita, untuk mengobati seorang pasien COVID-19 itu dibutuhkan minimal anggaran Rp75 juta,” kata Saleh usai penyampaian pidato RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapat Paripurna DPR-RI Masa Sidang I Tahum 2020/2021 di Gedung MPR/DPR Jakarta, Jumat.
Baca juga: Presiden sampaikan rencana pemerintah terkait reformasi pendidikan
Saleh meminta anggaran kesehatan tersebut dikelola secara efisien dan penyalurannya terukur agar tepat dan cepat dirasakan oleh masyarakat. Dia juga mengingatkan kebutuhan anggaran penanganan COVID-19 bisa saja semakin besar karena penularan virus corona baru terus terjadi.
“Kita berharap bahwa fasilitas-fasilitas kesehatan, yang diakui pemerintah banyak kekurangan itu, dilengkapi, terutama yang terkait penanganan COVID-19. Jadi penganggaran itu maksimal,” ujarnya.
Dia juga mewanti-wanti pemerintah tidak melupakan penanganan untuk masalah kesehatan lainnya seperti penyakit Turbekolosis dan Demam Berdarah Dengue.
Baca juga: Presiden: Pandemi COVID-19 tunjukkan pentingnya infrastruktur digital
“Penyakit-penyakit yang sudah ada sejak dahulu, kaya TBC, HIV dan penyakit-penyakit lainnya jangan sampai dilupakan juga. Jadi anggaran yang Rp169 triliun itu jangan hanya untuk COVID-19, tapi juga pada penyakit lainnya yang jadi tantangan kita kayak DBD. Itu DBD mengancam sekali,” ujarnya.
Dalam pidato penyampaian RUU APBN 2021 dan Nota Keuangan pada Rapat Paripurna DPR-RI Masa Sidang I Tahun 2020/2021, Presiden menjelaskan anggaran kesehatan pada 2021 mencapai 6,2 persen dari APBN atau Rp169,7 triliun.
Baca juga: Pidato Presiden untuk bangkitkan semangat rakyat
"Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp169,7 triliun atau setara 6,2 persen APBN, diarahkan terutama untuk peningkatan dan pemerataan dari sisi suplai, serta dukungan untuk pengadaan vaksin," ungkap Presiden.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan nutrisi ibu hamil dan menyusui, balita; penanganan penyakit menular; serta akselerasi penurunan stunting.
"Selanjutnya, untuk perbaikan efektivitas dan keberlanjutan program jaminan kesehatan nasional; penguatan pencegahan, deteksi, dan respons penyakit, serta sistem kesehatan terintegrasi," tambah Presiden.
Baca juga: Pagu anggaran Kemenkes dalam RAPBN 2021 naik jadi Rp84,3 triliun
Pidato RAPBN 2021
Anggota DPR: Anggaran 2021 harus cukup tangani corona termasuk vaksin
14 Agustus 2020 18:37 WIB
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: