Gunung Sinabung kembali semburkan debu setinggi 2.100 meter
14 Agustus 2020 17:22 WIB
Warga mengamati Gunung Sinabung menyemburkan material vulkanik saat erupsi di Desa Sigarang garang, Karo, Sumatera Utara, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting/Lmo/nz/pri.
Medan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo menyatakan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (14/8) sekitar pukul 10.30 WIB kembali menyemburkan debu vulkanik setinggi 2.100 meter di atas puncak atau sekitar 4.560 meter di atas permukaan laut.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi ANTARA dari Medan, Jumat.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, erupsi Gunung Sinabung itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik.
"Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung.Kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," katanya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung pada Kamis (13/8) sekitar pukul 06.07 WIB kembali erupsi dan menyemburkan debu vulkanik.
Erupsi Sinabung mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 3.460 meter di atas permukaan laut. Kolom mabu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur, tenggara, dan selatan.
Erupsi tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi lebih kurang 11 menit 59 detik.
Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan Kecamatan Merdeka, demikian Natanail Perangin-angin.
Baca juga: Gunung Sinabung alami tujuh kali erupsi pada Kamis
Baca juga: Pembersihan debu erupsi Sinabung masih terus dilanjutkan
Baca juga: ACT Sumut salurkan air bersih warga terdampak erupsi Gunung Sinabung
Baca juga: BPBD Karo: Gunung Sinabung kembali erupsi semburkan debu
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah tenggara dan selatan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Karo Natanail Perangin-angin saat dihubungi ANTARA dari Medan, Jumat.
Ia menyebutkan, berdasarkan informasi Kementerian ESDM Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, erupsi Gunung Sinabung itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 64 mm dan durasi lebih kurang 1 menit 40 detik.
"Saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung.Kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara," katanya.
Sebelumnya, Gunung Sinabung pada Kamis (13/8) sekitar pukul 06.07 WIB kembali erupsi dan menyemburkan debu vulkanik.
Erupsi Sinabung mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau kurang lebih 3.460 meter di atas permukaan laut. Kolom mabu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur, tenggara, dan selatan.
Erupsi tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 15 mm dan durasi lebih kurang 11 menit 59 detik.
Wilayah yang terdampak abu vulkanik Gunung Sinabung yakni Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Berastagi, Kecamatan Dolat Rayat, dan Kecamatan Merdeka, demikian Natanail Perangin-angin.
Baca juga: Gunung Sinabung alami tujuh kali erupsi pada Kamis
Baca juga: Pembersihan debu erupsi Sinabung masih terus dilanjutkan
Baca juga: ACT Sumut salurkan air bersih warga terdampak erupsi Gunung Sinabung
Baca juga: BPBD Karo: Gunung Sinabung kembali erupsi semburkan debu
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: