Dosen Unram Temukan Oven Tembakau Ramah Lingkungan
23 Desember 2009 12:08 WIB
Gubernur NTB, TGH HM Zainul Majdi (2 dari kiri) melakukan dialog saat pengenalan Tembara (mesin oven tembakau berbahan batubara) di Mataram, NTB, Rabu (23/12). (ANTARA/Budi Afandi)
Mataram (ANTARA News) - Dosen Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram) Ir. Sudarmadji Rahardjo MS menemukan kompor gasifikasi untuk oven tembakau virginia yang lebih efisien dan biaya murah serta menghasilkan tembakau berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.
"Kompor gasifikasi oven tembakau `flue clure` atau FC (pengeringan tembakau dengan clure) itu menggunakan sistem pembakaran primer dan sekunder tanpa asap dan jelaga," kata anggota Forum Komunikasi Energi Daerah Provinsi NTB di Mataram, Rabu itu seraya menyebut oven itu berbahan bakar batu bara.
Alat itu juga dilengkapi dengan alat pengukur daya aktif atau pengatur suhu sehingga suhu pemanasan bisa diatur sesuai kebutuhan.
Ketika menjelaskan kompor gasifikasi temuannya kepada Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, ia mengatakan berdasarkan hasil uji coba, kompor gasifikasi tembara yang akan dipasarkan seharga Rp6 juta perunit itu relatif murah dibandingkan dengan kompor gasifikasi lain terutama yang berbahan bakar minyak tanah.
Menurutnya, kompor gasifikasi tembara hanya membutuhkan biaya pengovenan tembakau sebanyak Rp1,25 juta sedangkan jika menggunakan kompor gasifikasi dengan minyak tanah biayanya mencapai Rp1,96 juta, jadi biaya bisa dikurangi sebesar Rp700.000.
Sudarmadji mengatakan untuk pengovenan tembakau selama 110 jam dibutuhkan 660 kg batu bara atau satu jam 6 kg batu bara dan untuk pengovenan kedua diperlukan 1 ton batu bara atau 8 kg perjam.
"Penggunaan kompor gasifikasi tembara ini cukup menguntungkan petani, karena biayanya relatif kecil dan hasilnya cukup baik, karena itu saya menganggap ini merupakan soluasi teknologi pengovenan tembakau virginia yang paling tepat," katanya.
Sudarmadji mengatakan kompor gasifikasi temuannya itu akan diproduksi secara massal oleh PT Gerbang NTB Emas (GE) dan akan dijual dengan harga Rp6 juta perunit dengan masa pemakaian kompor bisa mencapai tiga tahun lebih. (*)
"Kompor gasifikasi oven tembakau `flue clure` atau FC (pengeringan tembakau dengan clure) itu menggunakan sistem pembakaran primer dan sekunder tanpa asap dan jelaga," kata anggota Forum Komunikasi Energi Daerah Provinsi NTB di Mataram, Rabu itu seraya menyebut oven itu berbahan bakar batu bara.
Alat itu juga dilengkapi dengan alat pengukur daya aktif atau pengatur suhu sehingga suhu pemanasan bisa diatur sesuai kebutuhan.
Ketika menjelaskan kompor gasifikasi temuannya kepada Gubernur NTB, TGH Zainul Majdi, ia mengatakan berdasarkan hasil uji coba, kompor gasifikasi tembara yang akan dipasarkan seharga Rp6 juta perunit itu relatif murah dibandingkan dengan kompor gasifikasi lain terutama yang berbahan bakar minyak tanah.
Menurutnya, kompor gasifikasi tembara hanya membutuhkan biaya pengovenan tembakau sebanyak Rp1,25 juta sedangkan jika menggunakan kompor gasifikasi dengan minyak tanah biayanya mencapai Rp1,96 juta, jadi biaya bisa dikurangi sebesar Rp700.000.
Sudarmadji mengatakan untuk pengovenan tembakau selama 110 jam dibutuhkan 660 kg batu bara atau satu jam 6 kg batu bara dan untuk pengovenan kedua diperlukan 1 ton batu bara atau 8 kg perjam.
"Penggunaan kompor gasifikasi tembara ini cukup menguntungkan petani, karena biayanya relatif kecil dan hasilnya cukup baik, karena itu saya menganggap ini merupakan soluasi teknologi pengovenan tembakau virginia yang paling tepat," katanya.
Sudarmadji mengatakan kompor gasifikasi temuannya itu akan diproduksi secara massal oleh PT Gerbang NTB Emas (GE) dan akan dijual dengan harga Rp6 juta perunit dengan masa pemakaian kompor bisa mencapai tiga tahun lebih. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
Tags: