Soal pidato kenegaraan, Farhan sebut Presiden punya pesan yang kuat
14 Agustus 2020 14:43 WIB
Presenter Muhammad Farhan berpose sebelum mengikuti pelantikan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/pras.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Farhan atau yang dikenal sebagai presenter kawakan Farhan mengatakan bahwa isi pidato kenegaraan dari Presiden Joko Widodo mengandung pesan yang kuat.
"Saya menyimak bahwa pak Presiden menunjukkan pesan yang kuat bahwa kita bisa menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 sekarang ini," ujar Farhan saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Baca juga: Pidato Presiden pada Sidang Tahunan MPR
Berdasarkan isi pidato, Farhan menyimpulkan ada dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia selama masa pandemi yakni masalah kesehatan publik dan perekonomian rakyat.
Kedua hal tersebut, kata Farhan, kemudian akan berujung pada masalah kesejahteraan sosial seperti pendidikan, fasilitas umum dan layanan publik.
Dari sisi ekonomi, pemain film "Dilan 1990" itu juga menilai jika Jokowi akan fokus pada perekonomian agar Indonesia dapat bertahan di tengah pandemi.
"Kelihatannya Pak Jokowi akan fokus pada kebijakan fiskal dan moneter, serta mendorong sektor pertanian untuk jadi motor penggerak sektor riil ekonomi," kata Farhan.
Farhan juga mengatakan bahwa Jokowi memuji kekompakan lembaga negara yang mampu menjalankan perannya dengan sangat responsif dalam menghadapi kondisi luar biasa.
"DPR merespon baik permintaan Presiden, demikian juga dengan BPK dan MA serta MK yang menjalankan peran yang sangat responsif menghadapi kondisi luar biasa ini," ujar Farhan.
"Walaupun tidak sempurna, kita berhasil bertahan, tanpa kolaps, menjaga keutuhan NKRI sepanjang pandemi COVID-19 dan presiden punya komitmen kuat untuk mensukseskan Pilkada 2020," kata Farhan melanjutkan.
Hari ini Presiden Joko menyampaikan pidato kenegaraan dan nota keuangan APBN 2021 dalam sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kali ini, Jokowi mengenakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur.
Agenda sidang dilaksanakan dalam dua sesi. Pertama, dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB.
Berbeda dari Sidang Tahunan sebelumnya, tahun ini Presiden Jokowi hanya akan menyampaikan Pidato Kenegaraan sebanyak dua kali.
Di Sidang Tahunan sebelumnya, Presiden menyampaikan pidato sebanyak tiga kali.
Baca juga: Pidato di parlemen, Presiden 4 kali serukan bajak momentum krisis
Baca juga: Pidato Presiden ajak bangsa lakukan lompatan besar di tengah COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi: Semua rencana harus berubah total akibat pandemi
"Saya menyimak bahwa pak Presiden menunjukkan pesan yang kuat bahwa kita bisa menghadapi tantangan akibat pandemi COVID-19 sekarang ini," ujar Farhan saat dihubungi ANTARA, Jumat.
Baca juga: Pidato Presiden pada Sidang Tahunan MPR
Berdasarkan isi pidato, Farhan menyimpulkan ada dua tantangan besar yang dihadapi Indonesia selama masa pandemi yakni masalah kesehatan publik dan perekonomian rakyat.
Kedua hal tersebut, kata Farhan, kemudian akan berujung pada masalah kesejahteraan sosial seperti pendidikan, fasilitas umum dan layanan publik.
Dari sisi ekonomi, pemain film "Dilan 1990" itu juga menilai jika Jokowi akan fokus pada perekonomian agar Indonesia dapat bertahan di tengah pandemi.
"Kelihatannya Pak Jokowi akan fokus pada kebijakan fiskal dan moneter, serta mendorong sektor pertanian untuk jadi motor penggerak sektor riil ekonomi," kata Farhan.
Farhan juga mengatakan bahwa Jokowi memuji kekompakan lembaga negara yang mampu menjalankan perannya dengan sangat responsif dalam menghadapi kondisi luar biasa.
"DPR merespon baik permintaan Presiden, demikian juga dengan BPK dan MA serta MK yang menjalankan peran yang sangat responsif menghadapi kondisi luar biasa ini," ujar Farhan.
"Walaupun tidak sempurna, kita berhasil bertahan, tanpa kolaps, menjaga keutuhan NKRI sepanjang pandemi COVID-19 dan presiden punya komitmen kuat untuk mensukseskan Pilkada 2020," kata Farhan melanjutkan.
Hari ini Presiden Joko menyampaikan pidato kenegaraan dan nota keuangan APBN 2021 dalam sidang tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Kali ini, Jokowi mengenakan pakaian adat Sabu, Nusa Tenggara Timur.
Agenda sidang dilaksanakan dalam dua sesi. Pertama, dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dilanjutkan pada pukul 14.00 WIB.
Berbeda dari Sidang Tahunan sebelumnya, tahun ini Presiden Jokowi hanya akan menyampaikan Pidato Kenegaraan sebanyak dua kali.
Di Sidang Tahunan sebelumnya, Presiden menyampaikan pidato sebanyak tiga kali.
Baca juga: Pidato di parlemen, Presiden 4 kali serukan bajak momentum krisis
Baca juga: Pidato Presiden ajak bangsa lakukan lompatan besar di tengah COVID-19
Baca juga: Presiden Jokowi: Semua rencana harus berubah total akibat pandemi
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: