CIPS: Peningkatan ekspor bisa jadi lompatan antisipasi dampak pandemi
14 Agustus 2020 12:52 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo (kanan) mengamati produk perikanan yang akan diekspor saat meninjau Tempat Pemeriksaan Fisik Ikan (TPFI) Terintegrasi di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa (12/8/2020). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc.
Jakarta (ANTARA) - Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan menyampaikan bahwa menggenjot kinerja ekspor bisa menjadi satu lompatan untuk mengantisipasi dampak pandemi COVID-19 sebagaimana disampaikan Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD RI.
“Lompatan yang dibutuhkan saat ini mencakup peningkatan kinerja ekspor produk-produk unggulan Indonesia yang juga dibutuhkan pasar global seperti produk pangan dan olahan, besi dan baja, mesin dan perangkat elektronik, maupun tekstil,” kata Pingkan dihubungi di Jakarta, Jumat.
Selain itu dari sisi permintaan, pemerintah dinilai perlu menyalurkan bantuan sosial dan program jaminan sosial kepada masyarakat agar nantinya dapat menstimulasi konsumsi di masyarakat yang beberapa waktu belakangan mengalami perlambatan akibat pandemi.
Baca juga: Ekspor manggis Sumbar naik hampir dua kali lipat di tengah pandemi
Sedangkan dari sisi pasokan, bantuan yang diberikan kepada UMKM maupun pelaku usaha menjadi krusial untuk terus menopang roda perekonomian selama perlambatan global yang dihadapi saat ini.
“Saya rasa pidato nanti siang mengenai RAPBN 2021 menjadi sangat menarik untuk mengetahui bagaimana langkah yang akan diambil pemerintah untuk mengejawantahkan misi yang disampaikan Presiden dalam pidato kenegaraannya tadi pagi yang mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi menjadikan kondisi krisis ini sebagai lompatan besar,” ujar Pingkan.
Baca juga: Pemerintah catat ekspor buah lokal selama pandemi meningkat tajam
Tahun lalu, lanjut Pingkan, Kementerian Pertahanan memiliki alokasi anggaran yang terbesar, kemudian disusul oleh Kementerian PUPR, Kepolisian, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, tambah Pingkan, prioritas pemerintah dapat terlihat juga salah satunya dari bagaimana mereka mengalokasikan anggarannya.
“Saya harap untuk 2021, sektor kesehatan, pendidikan, sosial dan pertanian juga mendapatkan porsi anggaran yang proporsional guna mendukung visi pemerintah dalam menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk lompatan besar,” pungkas Pingkan.
“Lompatan yang dibutuhkan saat ini mencakup peningkatan kinerja ekspor produk-produk unggulan Indonesia yang juga dibutuhkan pasar global seperti produk pangan dan olahan, besi dan baja, mesin dan perangkat elektronik, maupun tekstil,” kata Pingkan dihubungi di Jakarta, Jumat.
Selain itu dari sisi permintaan, pemerintah dinilai perlu menyalurkan bantuan sosial dan program jaminan sosial kepada masyarakat agar nantinya dapat menstimulasi konsumsi di masyarakat yang beberapa waktu belakangan mengalami perlambatan akibat pandemi.
Baca juga: Ekspor manggis Sumbar naik hampir dua kali lipat di tengah pandemi
Sedangkan dari sisi pasokan, bantuan yang diberikan kepada UMKM maupun pelaku usaha menjadi krusial untuk terus menopang roda perekonomian selama perlambatan global yang dihadapi saat ini.
“Saya rasa pidato nanti siang mengenai RAPBN 2021 menjadi sangat menarik untuk mengetahui bagaimana langkah yang akan diambil pemerintah untuk mengejawantahkan misi yang disampaikan Presiden dalam pidato kenegaraannya tadi pagi yang mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk bersinergi menjadikan kondisi krisis ini sebagai lompatan besar,” ujar Pingkan.
Baca juga: Pemerintah catat ekspor buah lokal selama pandemi meningkat tajam
Tahun lalu, lanjut Pingkan, Kementerian Pertahanan memiliki alokasi anggaran yang terbesar, kemudian disusul oleh Kementerian PUPR, Kepolisian, Kementerian Agama, dan Kementerian Sosial.
Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, tambah Pingkan, prioritas pemerintah dapat terlihat juga salah satunya dari bagaimana mereka mengalokasikan anggarannya.
“Saya harap untuk 2021, sektor kesehatan, pendidikan, sosial dan pertanian juga mendapatkan porsi anggaran yang proporsional guna mendukung visi pemerintah dalam menjadikan krisis ini sebagai momentum untuk lompatan besar,” pungkas Pingkan.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: