Luhut: kalau resesi, kita siap hadapi
14 Agustus 2020 12:14 WIB
Tangkapan layar Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut BInsar Pandjaitan dalam pidato ilmiah memperingati Dies Natalies Sekolah Kajian Stratejik dan Global di Jakarta, Jumat (14/8/2020). (ANTARA/Ade Irma Junida)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah siap menghadapi resesi karena memiliki persiapan infrastruktur dan program yang kuat.
Dalam pidato ilmiah memperingati Dies Natalies Sekolah Kajian Stratejik dan Global di Jakarta, Jumat, Luhut menjelaskan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tumbuh nol persen atau positif 0,5 persen dan kemungkinan terburuk mencapai negatif 0,5 persen.
"Ya kalau resesi terjadi, ya bisa saja terjadi. Tapi kita siap hadapi itu semua karena infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusi yang kita buat, kita feel comfortable (masih nyaman)," katanya.
Luhut menjelaskan, istilah comfortable bukan merupakan opini pribadinya. Namun, hal itu muncul lantaran banyak institusi internasional, mulai dari IMF, Bank Dunia hingga berbagai lembaga pemeringkat kredit internasional.
Ia menuturkan secara rutin memberikan paparan mengenai kondisi ekonomi dan penanganan Covid-19 ke lembaga-lembaga tersebut. Hal itu dilakukan juga sebagai upaya mendapatkan masukan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam upaya memulihkan ekonomi di tengah pandemi.
"Mereka selalu katakan program kita itu program yang sangat komprehensif, maybe some extend the best among emerging market (di beberapa bagian yang terbaik diantara negara berkembang lainnya). Jadi, sebenarnya eksekusi kita ini yang paling penting. Program sudah begitu bagus disusun," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi perekonomian Indonesia selama tahun 2020 tumbuh minus 0,49 persen sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Diharapkan di kuartal ketiga bisa membaik dengan prediksi minus dua, minus satu atau bahkan kita berharap bisa masuk positif," katanya dalam peluncuran Koalisi Aksi Bersama Melawan Korupsi (CAC) Indonesia.
Dalam pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi sejumlah negara termasuk Indonesia, Menko Airlangga memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 1 persen.
Kemudian, kuartal IV-2020 diperkirakan membaik menjadi positif 1,38 persen sehingga pertumbuhan ekonomi selama 2020 diperkirakan negatif 0,49 persen.
Baca juga: Luhut sebut ada kemungkinan resesi, tapi harus optimistis
Baca juga: Menko Airlangga prediksi ekonomi RI tumbuh minus 0,49 persen 2020
Baca juga: Pemerintah pastikan dorong konsumsi untuk cegah resesi
Dalam pidato ilmiah memperingati Dies Natalies Sekolah Kajian Stratejik dan Global di Jakarta, Jumat, Luhut menjelaskan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa tumbuh nol persen atau positif 0,5 persen dan kemungkinan terburuk mencapai negatif 0,5 persen.
"Ya kalau resesi terjadi, ya bisa saja terjadi. Tapi kita siap hadapi itu semua karena infrastruktur yang kita buat, program yang kita buat, eksekusi yang kita buat, kita feel comfortable (masih nyaman)," katanya.
Luhut menjelaskan, istilah comfortable bukan merupakan opini pribadinya. Namun, hal itu muncul lantaran banyak institusi internasional, mulai dari IMF, Bank Dunia hingga berbagai lembaga pemeringkat kredit internasional.
Ia menuturkan secara rutin memberikan paparan mengenai kondisi ekonomi dan penanganan Covid-19 ke lembaga-lembaga tersebut. Hal itu dilakukan juga sebagai upaya mendapatkan masukan atas kebijakan-kebijakan yang dilakukan Indonesia dalam upaya memulihkan ekonomi di tengah pandemi.
"Mereka selalu katakan program kita itu program yang sangat komprehensif, maybe some extend the best among emerging market (di beberapa bagian yang terbaik diantara negara berkembang lainnya). Jadi, sebenarnya eksekusi kita ini yang paling penting. Program sudah begitu bagus disusun," katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memprediksi perekonomian Indonesia selama tahun 2020 tumbuh minus 0,49 persen sebagai dampak pandemi COVID-19.
"Diharapkan di kuartal ketiga bisa membaik dengan prediksi minus dua, minus satu atau bahkan kita berharap bisa masuk positif," katanya dalam peluncuran Koalisi Aksi Bersama Melawan Korupsi (CAC) Indonesia.
Dalam pemaparan terkait pertumbuhan ekonomi sejumlah negara termasuk Indonesia, Menko Airlangga memperkirakan perekonomian Indonesia pada kuartal III-2020 mencapai minus 1 persen.
Kemudian, kuartal IV-2020 diperkirakan membaik menjadi positif 1,38 persen sehingga pertumbuhan ekonomi selama 2020 diperkirakan negatif 0,49 persen.
Baca juga: Luhut sebut ada kemungkinan resesi, tapi harus optimistis
Baca juga: Menko Airlangga prediksi ekonomi RI tumbuh minus 0,49 persen 2020
Baca juga: Pemerintah pastikan dorong konsumsi untuk cegah resesi
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: