Sidang Tahunan MPR
Presiden Jokowi: Pemerintah bangun kemandirian energi
14 Agustus 2020 10:25 WIB
Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian laporan kinerja lembaga-lembaga negara dan pidato dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI pada sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan di sidang tahunan MPR, DPR dan DPR menyatakan pemerintah sedang melakukan upaya besar untuk membangun kemandirian ekonomi Indonesia.
"Upaya besar juga telah dan sedang dilakukan untuk membangun kemandirian energi. Tahun 2019, kita sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI tahun 2020 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.
"Tahun ini kita mulai dengan B30, sehingga kita mampu menekan nilai impor minyak kita di tahun 2019," tambah Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, BUMN migas Indonesia, Pertamina, telah bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100.
"Yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang kita. Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari," ungkap Presiden.
Selanjutnya, hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran.
"Batu bara diolah menjadi methanol dan gas, beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi," tambah Presiden.
Produk lain yang Presiden Jokowi sebutkan adalah biji nikel yang telah bisa diolah menjadi ferro nikel, "stainless steel slab", lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium.
"Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil," tegas Presiden.
Dengan melakukan hal tersebut, posisi Indonesia pun menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia dan produsen teknologi di masa depan.
Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 dihadiri oleh 435 anggota, yang terdiri atas 161 anggota hadir secara fisik di Gedung Parlemen Senayan dan 274 anggota mengikuti Sidang secara virtual.
Sidang Tahunan kali ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur, Wapres Ma'ruf Amin, seluruh pimpinan dan anggota Sidang menerapkan jarak fisik dan mengenakan masker selama hadir di Gedung Parlemen Senayan.
Baca juga: Presiden: Saatnya bajak momentum krisis untuk lompatan besar
Baca juga: Presiden: Reformasi fundamental sektor kesehatan harus dipercepat
Baca juga: Presiden ibaratkan kondisi saat ini seperti komputer mati sesaat
"Upaya besar juga telah dan sedang dilakukan untuk membangun kemandirian energi. Tahun 2019, kita sudah berhasil memproduksi dan menggunakan B20," kata Presiden Jokowi saat berpidato pada Sidang Tahunan MPR-RI dan Sidang Bersama DPR-RI dan DPD-RI tahun 2020 di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Jumat.
"Tahun ini kita mulai dengan B30, sehingga kita mampu menekan nilai impor minyak kita di tahun 2019," tambah Presiden.
Menurut Presiden Jokowi, BUMN migas Indonesia, Pertamina, telah bekerja sama dengan para peneliti telah berhasil menciptakan katalis untuk pembuatan D100.
"Yaitu bahan bakar diesel yang 100 persen dibuat dari minyak kelapa sawit, yang sedang uji produksi di dua kilang kita. Ini akan menyerap minimal 1 juta ton sawit produksi petani untuk kapasitas produksi 20 ribu barel per hari," ungkap Presiden.
Selanjutnya, hilirisasi bahan mentah yang lain juga terus dilakukan secara besar-besaran.
"Batu bara diolah menjadi methanol dan gas, beberapa kilang dibangun untuk mengolah minyak mentah menjadi minyak jadi dan sekaligus menjadi penggerak industri petrokimia yang memasok produk industri hilir bernilai tambah tinggi," tambah Presiden.
Produk lain yang Presiden Jokowi sebutkan adalah biji nikel yang telah bisa diolah menjadi ferro nikel, "stainless steel slab", lembaran baja, dan dikembangkan menjadi bahan utama untuk baterai lithium.
"Hal ini akan memperbaiki defisit transaksi berjalan kita, meningkatkan peluang kerja, dan mulai mengurangi dominasi energi fosil," tegas Presiden.
Dengan melakukan hal tersebut, posisi Indonesia pun menjadi sangat strategis dalam pengembangan baterai lithium, mobil listrik dunia dan produsen teknologi di masa depan.
Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2020 dihadiri oleh 435 anggota, yang terdiri atas 161 anggota hadir secara fisik di Gedung Parlemen Senayan dan 274 anggota mengikuti Sidang secara virtual.
Sidang Tahunan kali ini diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi COVID-19. Presiden Joko Widodo yang mengenakan pakaian adat dari Nusa Tenggara Timur, Wapres Ma'ruf Amin, seluruh pimpinan dan anggota Sidang menerapkan jarak fisik dan mengenakan masker selama hadir di Gedung Parlemen Senayan.
Baca juga: Presiden: Saatnya bajak momentum krisis untuk lompatan besar
Baca juga: Presiden: Reformasi fundamental sektor kesehatan harus dipercepat
Baca juga: Presiden ibaratkan kondisi saat ini seperti komputer mati sesaat
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: