BKPM: Perusahaan Korea Selatan berencana relokasi investasi ke Batang
14 Agustus 2020 10:23 WIB
Ilustrasi - Pekerja melakukan proses produksi bahan baku kaca untuk industri kemasan farmasi. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/hp.
Jakarta (ANTARA) - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan salah satu perusahaan asal Korea Selatan yang bergerak di bidang industri kaca berencana untuk merelokasi investasi ke Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah.
Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan minat serius yang ditunjukkan perusahaan Korea Selatan ini langsung ditanggapi Tim Satgas Relokasi Investasi dengan cepat. Walaupun masih dalam keterbatasan mobilisasi akibat pandemi COVID-19, BKPM tetap memberikan pendampingan secara penuh kepada perusahaan.
"Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia akan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk dapat segera merealisasikan rencana relokasi investasinya ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, kami melibatkan konsorsium pembangunan KIT Batang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama atas pentingnya investasi ini segera direalisasikan," katanya.
Imam yang sebelumnya menjadi pimpinan kantor perwakilan BKPM di Seoul, Korea Selatan, menjelaskan Tim Satgas BKPM pada Kamis (13/8), mendampingi calon investor tersebut berkunjung ke KIT Batang untuk memastikan kesiapan kawasan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan antara lain kesiapan lahan dan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk suplai gas dan listrik.
Perusahaan yang akan merelokasi investasinya ini bergerak di bidang usaha industri kaca, dengan rencana investasi 330 juta dolar AS yang akan dilakukan dalam dua tahap. Secara keseluruhan, potensi penyerapan tenaga kerja Indonesia diperkirakan mencapai 1.100 orang.
"Ini harus kita dukung. Perwakilan perusahaan yang datang akan segera melaporkan hasilnya kepada kantor pusatnya di Korea Selatan. Kalau berjalan sesuai rencana, dalam waktu dekat konsorsium pengembang KIT Batang dan perusahaan akan menandatangani kesepakatan untuk pembuatan rencana pengembangan kawasan dan utilitas pendukung utama," jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak tujuh perusahaan asing yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan memastikan akan merelokasi usahanya ke Indonesia.
Total keseluruhan nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai 850 juta dolar AS (sekitar Rp11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang. Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari China, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan.
Pada tahapan selanjutnya, ada 17 perusahaan yang dijajaki oleh BKPM dengan potensi investasi senilai 37 miliar dolar AS (Rp518 triliun).
Baca juga: BKPM: Izin sektor kesehatan terbanyak semester I-2020
Baca juga: Insentif "tax allowance" resmi diterbitkan OSS di BKPM
Baca juga: Bahlil: Pemerintah tidak pilih-pilih investasi, yang penting masuk
Direktur Promosi Sektoral BKPM Imam Soejoedi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat, mengatakan minat serius yang ditunjukkan perusahaan Korea Selatan ini langsung ditanggapi Tim Satgas Relokasi Investasi dengan cepat. Walaupun masih dalam keterbatasan mobilisasi akibat pandemi COVID-19, BKPM tetap memberikan pendampingan secara penuh kepada perusahaan.
"Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia akan memenuhi kebutuhan perusahaan untuk dapat segera merealisasikan rencana relokasi investasinya ke Indonesia. Dalam kunjungan ini, kami melibatkan konsorsium pembangunan KIT Batang, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Batang dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), agar semua pihak memiliki pemahaman yang sama atas pentingnya investasi ini segera direalisasikan," katanya.
Imam yang sebelumnya menjadi pimpinan kantor perwakilan BKPM di Seoul, Korea Selatan, menjelaskan Tim Satgas BKPM pada Kamis (13/8), mendampingi calon investor tersebut berkunjung ke KIT Batang untuk memastikan kesiapan kawasan. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan perusahaan antara lain kesiapan lahan dan ketersediaan infrastruktur pendukung, termasuk suplai gas dan listrik.
Perusahaan yang akan merelokasi investasinya ini bergerak di bidang usaha industri kaca, dengan rencana investasi 330 juta dolar AS yang akan dilakukan dalam dua tahap. Secara keseluruhan, potensi penyerapan tenaga kerja Indonesia diperkirakan mencapai 1.100 orang.
"Ini harus kita dukung. Perwakilan perusahaan yang datang akan segera melaporkan hasilnya kepada kantor pusatnya di Korea Selatan. Kalau berjalan sesuai rencana, dalam waktu dekat konsorsium pengembang KIT Batang dan perusahaan akan menandatangani kesepakatan untuk pembuatan rencana pengembangan kawasan dan utilitas pendukung utama," jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak tujuh perusahaan asing yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang, Taiwan dan Korea Selatan memastikan akan merelokasi usahanya ke Indonesia.
Total keseluruhan nilai investasi dari tujuh perusahaan tersebut mencapai 850 juta dolar AS (sekitar Rp11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja hingga 30.000 orang. Perusahaan-perusahaan ini memindahkan pabriknya dari China, Jepang, Taiwan, Thailand, Malaysia dan Korea Selatan.
Pada tahapan selanjutnya, ada 17 perusahaan yang dijajaki oleh BKPM dengan potensi investasi senilai 37 miliar dolar AS (Rp518 triliun).
Baca juga: BKPM: Izin sektor kesehatan terbanyak semester I-2020
Baca juga: Insentif "tax allowance" resmi diterbitkan OSS di BKPM
Baca juga: Bahlil: Pemerintah tidak pilih-pilih investasi, yang penting masuk
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: