Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono megatakan bahwa ia memiliki pandangan lain terhadap hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), bukan berarti tidak percaya.
"Saya bukan tidak percaya, tapi memiliki pandangan lain," kata Boediono saat menjawab pertanyaan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century di Jakarta, Selasa.
Menurut Boediono, suatu lembaga di manapun tidak memiliki kebenaran yang mutlak dan perlu ada perbandingan pandangan dari lembaga lain.
Wakil presiden yang sebelumnya menjabat gubernur Bank Indonesia (BI) ini juga mengatakan bahwa keputusan menyelamatkan Bank Century adalah keputusan benar dan dapat dipertanggungjawabkan di dunia dan akhirat.
Ketika ditanya tentang bangkrutnya bank Century apakah akibat jeleknya pengelelolaan atau dari krisis ekonomi global?, Boediono menjawab: "Dari dua-duanya."
Boediono mengakui bahwa Bank Century adalah bank yang lemah akibat "mis management" ditambah oleh adanya krisis ekonomi global yang dapat mengakibatkan sistemik bagi perbankan nasional.
Wakil presiden ini juga menjelaskan tentang Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek (FPJP) adalah instrumen untuk menghadapi situasi darurat saat terjadi krisis, harus `fleksible` dan responsif terhadap perubahan situasi.
"Apalagi saat itu likuiditas mengering. Interbank macet, instrumen harus disesuaikan dengan apa yang terjadi pada saat itu sehigga tidak terjadi bank-bank kolaps," katanya.
Boediono juga mengatakan bahwa FPJP bukan instrumen satu-satunya, karena ada instrumen lain seperti Giro Wajib Minimum (GWM). (*)
Boediono: Bukan Tidak Percaya Hasil Audit BPK
22 Desember 2009 13:33 WIB
Wakil Presiden Boediono (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Pewarta:
Editor: Imansyah
Copyright © ANTARA 2009
Tags: