Riau Ega dan rekannya masih berkesempatan kembali ke pelatnas panahan
13 Agustus 2020 20:11 WIB
Atlet panahan Indonesia Riau Ega (kanan) yang berpasangan dengan Choirunisa Diananda membidik target pada pertandingan Final Panahan Recurve Tim Campuran SEA Games ke-30 di Lapangan Parade Ground Clark Freeport, Filipina, Minggu (8/12/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum PB Perpani Illiza Saaduddin Djamal mengatakan bahwa pihaknya masih membuka kesempatan kepada Riau Ega Agatha dan kawan-kawan dari Jawa Timur yang telah dicoret untuk kembali bergabung ke pelatnas di Jakarta apabila mereka mau menerima keputusan federasi soal pemilihan pelatih.
“Insya Allah, peluang itu tetap ada. Karena kami selalu menginginkan yang terbaik. Dan bila terjadi perubahan dalam perjalanannya, insya Alah kami tetap akan memberikan kesempatan itu. Tergantung dari rapat (komdis) besok keputusannya,” kata Illiza dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.
“Kalau saja Jawa Timur mau legowo dengan keputusan tersebut, kami bisa saja menganulir keputusan (pencoretan) itu,” ujar dia melanjutkan.
Illiza mengaku sempat berkomunikasi langsung dengan Riau Ega Agatha untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pihaknya juga sudah memberikan tawaran dengan memintanya tetap datang ke Jakarta dan berlatih terlebih dulu selama tiga bulan bersama pelatih pelatnas yang terpilih.
Baca juga: Dicoret dari pelatnas, Riau Ega pertanyakan keputusan PB Perpani
Baca juga: Indisipliner, Riau Ega tak akan dipanggil pelatnas panahan
Apabila memang dirasa tidak cocok, maka dia bisa memberikan masukan kepada federasi sehingga PB Perpani bisa melakukan evaluasi terhadap tim pelatih berserta program latihan yang telah dirancang. PB Perpani bahkan siap jika harus melakukan penjaringan ulang untuk tim pelatih.
“Tapi Ega tetap keberatan, dan bahkan mengatakan bagaimana kalau dia mendatangkan (pelatih) secara mandiri. Kalau datang secara mandiri dan dibiayai sendiri, bagaimana mekanisme yang bisa membolehkan pelatih itu dibawa ke arena TC, sementara dia bukan pelatih pelatnas,” tutur Illiza menjelaskan.
Baca juga: Kemenpora serahkan keputusan pencoretan atlet ke pengurus cabang
“Tentu itu bertentangan dengan aturan organisasi dan itu saya jelaskan semua. Tetapi dia tetap bertahan dengan alasan izin KONI, dan meminta bahwa dia punya hak.”
Sayangnya, setelah beberapa kali melakukan pembicaraan dan rapat bersama Kemenpora, Riau Ega masih bersikukuh dengan pendiriannya untuk mendatangkan pelatih sendiri dengan alasan agar bisa fokus meneruskan program latihan yang selama delapan bulan terakhir telah berjalan bersama pelatih Denny Trisjoyo di Jawa Timur.
Kondisi semakin sulit ketika pengurus provinsi (pengprov) panahan dan KONI Jawa Timur justru turut menahan ketiga atletnya untuk bergabung dengan pelatnas di Jakarta. KONI Jawa Timur, kata Illiza, akan mengirim atletnya apabila pelatih Denny Trisjoyo diizinkan melatih di pelatnas.
Baca juga: PB Perpani coret tiga atlet dari pelatnas Olimpiade Tokyo
Pada akhirnya, pengurus PB Perpani pun sepakat memutuskan untuk mencoret Riau Ega dan dua atlet Jawa Timur lainnya dari pelatnas Olimpiade Tokyo karena tidak memenuhi panggilan.
Keputusan tersebut disampaikan dalam surat resmi PB Perpani bernomor 210/KU/PB.PERPANI/VIII/2020 tanggal 8 Agustus 2020 yang ditandatangani Ketua Umum Illiza Sa’aduddin Djamal. Surat tersebut ditujukan kepada Riau Ega Agata Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haenza.
Baca juga: PB Perpani dapat jatah Rp3,9 miliar untuk dana pelatnas
“Insya Allah, peluang itu tetap ada. Karena kami selalu menginginkan yang terbaik. Dan bila terjadi perubahan dalam perjalanannya, insya Alah kami tetap akan memberikan kesempatan itu. Tergantung dari rapat (komdis) besok keputusannya,” kata Illiza dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Kamis.
“Kalau saja Jawa Timur mau legowo dengan keputusan tersebut, kami bisa saja menganulir keputusan (pencoretan) itu,” ujar dia melanjutkan.
Illiza mengaku sempat berkomunikasi langsung dengan Riau Ega Agatha untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pihaknya juga sudah memberikan tawaran dengan memintanya tetap datang ke Jakarta dan berlatih terlebih dulu selama tiga bulan bersama pelatih pelatnas yang terpilih.
Baca juga: Dicoret dari pelatnas, Riau Ega pertanyakan keputusan PB Perpani
Baca juga: Indisipliner, Riau Ega tak akan dipanggil pelatnas panahan
Apabila memang dirasa tidak cocok, maka dia bisa memberikan masukan kepada federasi sehingga PB Perpani bisa melakukan evaluasi terhadap tim pelatih berserta program latihan yang telah dirancang. PB Perpani bahkan siap jika harus melakukan penjaringan ulang untuk tim pelatih.
“Tapi Ega tetap keberatan, dan bahkan mengatakan bagaimana kalau dia mendatangkan (pelatih) secara mandiri. Kalau datang secara mandiri dan dibiayai sendiri, bagaimana mekanisme yang bisa membolehkan pelatih itu dibawa ke arena TC, sementara dia bukan pelatih pelatnas,” tutur Illiza menjelaskan.
Baca juga: Kemenpora serahkan keputusan pencoretan atlet ke pengurus cabang
“Tentu itu bertentangan dengan aturan organisasi dan itu saya jelaskan semua. Tetapi dia tetap bertahan dengan alasan izin KONI, dan meminta bahwa dia punya hak.”
Sayangnya, setelah beberapa kali melakukan pembicaraan dan rapat bersama Kemenpora, Riau Ega masih bersikukuh dengan pendiriannya untuk mendatangkan pelatih sendiri dengan alasan agar bisa fokus meneruskan program latihan yang selama delapan bulan terakhir telah berjalan bersama pelatih Denny Trisjoyo di Jawa Timur.
Kondisi semakin sulit ketika pengurus provinsi (pengprov) panahan dan KONI Jawa Timur justru turut menahan ketiga atletnya untuk bergabung dengan pelatnas di Jakarta. KONI Jawa Timur, kata Illiza, akan mengirim atletnya apabila pelatih Denny Trisjoyo diizinkan melatih di pelatnas.
Baca juga: PB Perpani coret tiga atlet dari pelatnas Olimpiade Tokyo
Pada akhirnya, pengurus PB Perpani pun sepakat memutuskan untuk mencoret Riau Ega dan dua atlet Jawa Timur lainnya dari pelatnas Olimpiade Tokyo karena tidak memenuhi panggilan.
Keputusan tersebut disampaikan dalam surat resmi PB Perpani bernomor 210/KU/PB.PERPANI/VIII/2020 tanggal 8 Agustus 2020 yang ditandatangani Ketua Umum Illiza Sa’aduddin Djamal. Surat tersebut ditujukan kepada Riau Ega Agata Salsabila, Diananda Choirunisa, dan Asiefa Nur Haenza.
Baca juga: PB Perpani dapat jatah Rp3,9 miliar untuk dana pelatnas
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: