Pontianak (ANTARA News) - Pengamat Ekonomi Faisal Basri di Pontianak, Senin, menyatakan ada ketidakjujuran pada panitia khusus hak angket DPR RI untuk kasus Bank Century.

"Kebenaran bakal terungkap karena dalam Pansus Bank Century ada ketidakjujuran dengan menjadikan sasaran tembak mereka Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani serta mengarah pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," kata Faisal Basri saat menjadi narasumber pada seminar `Economy Outlook 2010 dengan tema Peluang dan Tantangan Kalbar.

Ia mengatakan, Pansus hak angket Kasus Bank Century yang dibentuk oleh lembaga DPR RI juga keterlaluan karena telah mengeluarkan imbauan agar Budiono dan Sri Mulyani untuk sementara nonaktif.

"Kayak lembaga itu paling suci saja sehingga mengeluarkan imbauan agar Boediono dan Sri Mulyani dinonaktifkan saja," kata Faisal.Ia mengatakan imbauan itu akan membuat Pansus kasus Bank Century menjadi malu.

"Jelas-jelas (anggota DPR) Dradjat Wibowo dan Melchias (Markus Mekeng) ada bukti otentik menyetujui `bailout` Century untuk menyelamatkan ekonomi Indonesia dari krisis keuangan waktu itu. Kecuali Drajat Wibowo membantah penyataan dia sendiri," kata Faisal.

Faisal mencontohkan perseteruan kasus Bank Century ibarat permainan olah raga sepakbola, yaitu penjaga gawangnya bagus, pertahanannya bagus tetapi penyerangnya tumpul-tumpul."Itulah yang terjadi sekarang dalam perseteruan kasus Bank century," ujarnya.(*)