Prancis berniat bantu UKM dengan dana sebesar Rp52,65 triliun
13 Agustus 2020 15:19 WIB
Arsip foto: Menteri Ekonomi dan Keuangan Prancis Bruno Le Maire tertawa saat bertemu dengan pemilik restoran dan kafe yang dibuka kembali di Cafe des Phares di lapangan Bastille, ditengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Paris, Prancis, Selasa (2/6/2020). (REUTERS/CHRISTIAN HARTMANN)
Paris (ANTARA) - Rencana pemulihan ekonomi pemerintah Prancis, yang akan diumumkan akhir Agustus, akan membutuhkan dana bantuan 3 miliar euro (sekitar Rp52,65 triliun) untuk usaha kecil dan menengah (UKM), kata surat kabar Sud Ouest mengutip Menteri Keuangan Prancis.
"Banyak UKM berada dalam kondisi keuangan yang baik sebelum krisis, dan akan memiliki sarana untuk membayar kembali utangnya. Namun bagi beberapa UKM lainnya, utang adalah topik utama yang ingin kami tangani secara langsung," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sud Ouest, Kamis.
Dia mengatakan negara bagian Prancis juga dapat menggunakan instrumen seperti obligasi konversi untuk membantu meningkatkan keuangan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
Le Maire, yang sedang menyusun rencana pemulihan ekonomi senilai lebih dari 100 miliar euro (Rp1,75 kuadrliun), diharapkan mempresentasikan rencananya pada 25 Agustus.
Paket pemulihan ekonomi itu bertujuan membantu negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro itu pulih dari dampak krisis virus corona.
Data pada Juli menunjukkan bahwa ekonomi Prancis mengalami kontraksi dengan rekor pascaperang, yakni sebesar 13,8 persen selama kuartal kedua tahun ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri: Prancis tidak boleh lengah terhadap COVID-19
Baca juga: Saham Prancis terus melemah, indeks CAC 40 ditutup turun 0,22 persen
"Banyak UKM berada dalam kondisi keuangan yang baik sebelum krisis, dan akan memiliki sarana untuk membayar kembali utangnya. Namun bagi beberapa UKM lainnya, utang adalah topik utama yang ingin kami tangani secara langsung," kata Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire dalam sebuah wawancara yang diterbitkan Sud Ouest, Kamis.
Dia mengatakan negara bagian Prancis juga dapat menggunakan instrumen seperti obligasi konversi untuk membantu meningkatkan keuangan perusahaan-perusahaan yang lebih kecil.
Le Maire, yang sedang menyusun rencana pemulihan ekonomi senilai lebih dari 100 miliar euro (Rp1,75 kuadrliun), diharapkan mempresentasikan rencananya pada 25 Agustus.
Paket pemulihan ekonomi itu bertujuan membantu negara dengan ekonomi terbesar kedua di zona euro itu pulih dari dampak krisis virus corona.
Data pada Juli menunjukkan bahwa ekonomi Prancis mengalami kontraksi dengan rekor pascaperang, yakni sebesar 13,8 persen selama kuartal kedua tahun ini.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menteri: Prancis tidak boleh lengah terhadap COVID-19
Baca juga: Saham Prancis terus melemah, indeks CAC 40 ditutup turun 0,22 persen
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: