Washington (ANTARA) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan pada Rabu (12/8) bahwa pihaknya akan tetap memberlakukan bea masuk sebesar 15% untuk pesawat Airbus dan 25% untuk produk-produk Uni Eropa (EU), di tengah perselisihan dagang yang telah berlangsung 16 tahun.

Perwakilan Dagang AS (USTR), Robert Lighthizer, menyebut EU tidak mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memenuhi keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), dan AS akan memulai proses baru sebagai upaya mencari solusi jangka panjang.

USTR juga akan memodifikasi daftar produk Eropa senilai 7,5 miliar dolar AS (setara Rp111,5 triliun) yang terdampak aturan bea masuk ini dengan menghapus sejumlah produk asal Yunani dan Inggris, dan menambahkan produk bernilai setara dari Jerman dan Prancis.

Baca juga: Jerman katakan perang dagang Eropa-Amerika Serikat masih bisa dihindari
Baca juga: Boeing kembangkan pesawat medium untuk saingi Airbus


Keputusan USTR ini mengabaikan permintaan dari otoritas EU dan senator AS untuk mencabut aturan bea masuk terhadap produk makanan serta minuman anggur dan minuman keras asal Eropa--namun tidak termasuk vodka, gin, dan bir.

Menanggapi hal ini, pihak Airbus menyebut "amat menyesalkan" keputusan AS yang tetap memberlakukan bea masuk terhadap pesawatnya.

Bulan lalu, Airbus mengatakan akan menaikkan pembayaran pinjaman kepada Prancis dan Spanyol sebagai upaya "terakhir" dalam tawar-menawar aturan bea masuk AS.

Sedangkan AS sendiri menyebut sepenuhnya patuh kepada temuan WTO pada Mei lalu, setelah negara bagian Washington menghapuskan pengurangan pajak bagi industri dirgantara yang lebih menguntungkan Boeing--perusahaan pesawat asal AS.

Sementara seorang pejabat EU menyebut keputusan AS untuk menahan diri dengan tidak menaikkan besaran bea masuk akan cukup membantu mencegah terjadinya ketegangan lebih lanjut. Ia juga meminta upaya intensif kedua belah pihak dalam penyelesaian konflik.

Komisioner Dagang EU, Phil Hogan, akan terus menjalin pendekatan aktif kepada USTR untuk mencapai kesepakatan negosiasi, menurut pejabat tersebut, dengan catatan bahwa keadaan ekonomi yang melambat saat ini mendesak agar konflik segera diselesaikan.

Bagaimanapun, kelompok dagang harus bersiap dengan kemungkinan meningkatnya ketegangan dalam beberapa waktu mendatang karena EU diperkirakan mendapat persetujuan WTO untuk melakukan aksi balasan dengan bea masuk bagi produk Boeing.

Dalam pernyataannya, Airbus menyebut pihaknya "percaya bahwa Eropa akan merespons dengan tepat untuk membela kepentingannya serta kepentingan semua perusahaan Eropa dari semua sektor, termasuk Airbus yang menjadi target bea masuk AS."

Sumber: Reuters

Baca juga: UE nyatakan siap berunding dengan AS dalam sengketa subsidi pesawat
Baca juga: Uni Eropa siap perundingan dagang dengan Amerika tanpa isu pertanian