Jakarta (ANTARA News) - Presiden Prancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan mengunjungi Indonesia masing-masing pada 2010 dan 2011 mendatang.

Hal itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu siang, sesuai melakukan briefing dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Presiden tadi mengatakan Presiden Perancis akan berkunjung pada penghujung 2010 sedangkan Merkel akan berkunjung pada 2011," katanya.

Pada kesempatan itu, Hatta belum dapat memberikan mengenai waktu tepat kunjungan kedua pemimpin negara Eropa itu.

Selain itu, kata dia, Kepala Negara juga menjelaskan mengenai hasil-hasil yang dicapai dalam lawatan Presiden ke sejumlah negara Eropa pada 13-20 Desember 2009 serta langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menindaklanjuti hal itu.

Sebelumnya pada 15 Desember 2009 (waktu Indonesia), Presiden Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Perancis dan melakukan pertemuan dwipihak dengan Presiden Sarkozy di Istana Elysee Paris.

Menurut Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada kesempatan itu Presiden Sarkozy menginginkan adanya perjanjian kerjasama strategis dengan Indonesia dalam segala bidang dalam sebuah kerjasama yang disebutnya sebagai kemitraan strategis tanpa batas.

"Prancis sangat lugas menekankan Indonesia sebagai negara yang berpengaruh secara global dan ingin adanya kemitraan strategis tanpa batas," katanya seraya menyebutkan bahwa 2010 adalah peringatan 60 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Marty menambahkan, potensi kerjasama strategis itu sangat terbuka di berbagai bidang seperti ekonomi, pendidikan, teknik, sosial budaya dan juga politik.

Pada kesempatan itu juga disepakati kebijakan bebas visa bagi diplomatik dan dinas dari Indonesia ke Prancis.

Sementara itu dalam pertemuan antara Presiden Yudhoyono dengan Kanselir Merkel Berlin, kedua Kepala Negara lebih banyak membahas mengenai kesiapan pelaksanaan Pertemuan Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen.

Presiden Yudhoyono dan Kanselir Merkel menyatakan akan terus memastikan KTT Iklim yang berlangsung di Kopenhagen akan menghasilkan keputusan yang positif dan konstruktif bagi pencegahan laju pemanasan global.

Presiden Yudhoyono melakukan lawatan ke Belgia, Perancis, Jerman dan Denmark pada 13-20 Desember 2009.
(*)