Berlin (ANTARA) - Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn pada Rabu mengatakan dia skeptis tentang Rusia menjadi negara pertama yang memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin COVID-19.

Spahn menekankan pentingnya persetujuan regulasi yang merupakan kunci untuk memiliki produk vaksin yang aman dan teruji daripada sekadar status menjadi negara pertama produsen vaksin COVID-19.

Vaksin COVID-19 buatan Rusia, yang akan disebut "Sputnik V" yang mengacu pada satelit pertama di dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet, belum menyelesaikan uji coba terakhirnya.

Baca juga: Rusia jadi negara pertama yang setujui vaksin COVID-19

Namun, persetujuan regulasinya diberikan oleh pemerintah Rusia setelah kurang dari dua bulan uji klinis terhadap manusia.

"Ini bukan tentang entah bagaimana menjadi negara (produsen vaksin) yang pertama - ini tentang mendapatkan vaksin yang efektif, teruji dan karena itu aman untuk digunakan," kata Spahn kepada radio Deutschlandfunk.

"Untuk mendapatkan kepercayaan publik terhadap vaksin semacam itu, saya pikir sangat sangat penting, bahkan selama pandemi, untuk melakukan penelitian dengan benar, tes yang relevan dan terutama untuk mempublikasikan hasilnya. Masalahnya adalah kita hanya tahu sedikit tentang proses vaksin itu karena otoritas Rusia tidak terlalu transparan," ujar Spahn.

Sumber: Reuters

Baca juga: Tanggapi vaksin COVID-19 Rusia, Menkes AS: bukan soal yang tercepat
Baca juga: Brazil, Rusia sedang dalam pembicaraan buat vaksin COVID-19