Satgas PEN: subsidi bunga UMKM akan dimanfaatkan untuk program lain
12 Agustus 2020 14:38 WIB
Tangkapan layar - Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional Tim Pemulihan Ekonomi-Penanganan Covid-19, Wamen BUMN Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (20/7/2020). ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin menyatakan anggaran program subsidi bunga bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) akan dimanfaatkan untuk program lain.
"Program subsidi bunga UMKM dengan pagu anggaran Rp35 triliun dan baru diserap Rp1,3 triliun, tapi penyerapan ini memberikan dampak kepada 13 juta UMKM dengan 'outstanding' pinjaman Rp204 triliun, sehingga sisa pagu mungkin akan digunakan ke program lain," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.
Anggaran program subsidi bunga UMKM itu pun digeser ke program baru yaitu bantuan produktif UMKM dengan pagu sekitar Rp22 triliun. "Dan program ini sifatnya hibah jadi bukan pinjaman," tambah Budi.
Baca juga: Sri Mulyani akui realisasi insentif subsidi bunga UMKM masih kecil
Selain program subsidi bunga UMKM, pemerintah juga sudah membuat program lain yaitu restrukturisasi kredit UMKM dengan pagu anggaran sebesar Rp78 triliun yang sudah disalurkan ke bank Himbara senilai Rp30 triliun dan sudah bisa merestrukturisasi 620 usaha mikro dengan total volume kredit sebesar Rp35 triliun.
Dalam konferensi per tersebut hadir juga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang menjelaskan soal program bantuan produktif usaha mikro.
"Ini akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro yaitu bantuan sebesar Rp2,4 juta. Pada tahap awal kami sudah alokasikan 9,1 juta penerima dengan total anggaran Rp22 triliun," kata Teten.
Baca juga: Himbara sambut baik Program Bantuan Produktif Usaha Mikro
Kriteria penerima program tersebut adalah pelaku usaha mikro, bukan ASN, bukan anggota TNI/Polri, bukan pegawai BUMN/BUMD, sudah punya tabungan dengan nominal di bawah Rp2 juta.
"Kriterianya adalah dia belum pernah atau sedang menerima pinjaman dari perbankan. Bantuan akan ditransfer sebesar Rp2,4 juta sekali transfer ke rekening penerima. Jadi ini kami sudah siapkan pertengahan Agustus ini juga sudah bisa kami 'kick off'," tambah Teten.
Baca juga: Teten ajak pelaku usaha mikro mengakses bantuan produktif Rp2,4 juta
Menurut Teten, sampai saat ini Kemenkop dan UKM sudah mengumpulkan sekitar 17 juta data pelaku usaha mikro yang bersumber dari koperasi, kepala-kepala dinas dari berbagai daerah, OJK, bank wakaf mikro dan UMKM, himbara, kementerian/lembaga, PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan Pegadaian.
"Selanjutnya data tersebut akan dilakukan verifikasi dan validasi oleh Kemenkop UKM bersama Kementerian Keuangan dan OJK. Kami mengajak kepada pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan pembiayaan modal kerja dan investasi dari perbankan untuk ikut aktif mendaftarkan diri melalui dinas koperasi terdekat," ungkap Teten.
"Program subsidi bunga UMKM dengan pagu anggaran Rp35 triliun dan baru diserap Rp1,3 triliun, tapi penyerapan ini memberikan dampak kepada 13 juta UMKM dengan 'outstanding' pinjaman Rp204 triliun, sehingga sisa pagu mungkin akan digunakan ke program lain," kata Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu.
Anggaran program subsidi bunga UMKM itu pun digeser ke program baru yaitu bantuan produktif UMKM dengan pagu sekitar Rp22 triliun. "Dan program ini sifatnya hibah jadi bukan pinjaman," tambah Budi.
Baca juga: Sri Mulyani akui realisasi insentif subsidi bunga UMKM masih kecil
Selain program subsidi bunga UMKM, pemerintah juga sudah membuat program lain yaitu restrukturisasi kredit UMKM dengan pagu anggaran sebesar Rp78 triliun yang sudah disalurkan ke bank Himbara senilai Rp30 triliun dan sudah bisa merestrukturisasi 620 usaha mikro dengan total volume kredit sebesar Rp35 triliun.
Dalam konferensi per tersebut hadir juga Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang menjelaskan soal program bantuan produktif usaha mikro.
"Ini akan diberikan kepada 12 juta pelaku usaha mikro yaitu bantuan sebesar Rp2,4 juta. Pada tahap awal kami sudah alokasikan 9,1 juta penerima dengan total anggaran Rp22 triliun," kata Teten.
Baca juga: Himbara sambut baik Program Bantuan Produktif Usaha Mikro
Kriteria penerima program tersebut adalah pelaku usaha mikro, bukan ASN, bukan anggota TNI/Polri, bukan pegawai BUMN/BUMD, sudah punya tabungan dengan nominal di bawah Rp2 juta.
"Kriterianya adalah dia belum pernah atau sedang menerima pinjaman dari perbankan. Bantuan akan ditransfer sebesar Rp2,4 juta sekali transfer ke rekening penerima. Jadi ini kami sudah siapkan pertengahan Agustus ini juga sudah bisa kami 'kick off'," tambah Teten.
Baca juga: Teten ajak pelaku usaha mikro mengakses bantuan produktif Rp2,4 juta
Menurut Teten, sampai saat ini Kemenkop dan UKM sudah mengumpulkan sekitar 17 juta data pelaku usaha mikro yang bersumber dari koperasi, kepala-kepala dinas dari berbagai daerah, OJK, bank wakaf mikro dan UMKM, himbara, kementerian/lembaga, PT Permodalan Nasional Madani (PMN) dan Pegadaian.
"Selanjutnya data tersebut akan dilakukan verifikasi dan validasi oleh Kemenkop UKM bersama Kementerian Keuangan dan OJK. Kami mengajak kepada pelaku usaha mikro yang belum mendapatkan pembiayaan modal kerja dan investasi dari perbankan untuk ikut aktif mendaftarkan diri melalui dinas koperasi terdekat," ungkap Teten.
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: