Indisipliner, Riau Ega tak akan dipanggil pelatnas panahan
11 Agustus 2020 21:43 WIB
Atlet panahan Indonesia Riau Ega Agatha (kanan) yang berpasangan dengan Diananda Choirunisa membidik target pada pertandingan Final Panahan Recurve Tim Campuran SEA Games ke-30 di Lapangan Parade Ground Clark Freeport, Filipina, Minggu (8/12/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/foc.
Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Panahan Indonesia (PB Perpani) memutuskan untuk tidak memanggil salah satu atletnya, yakni Riau Ega Agatha dalam skuat pelatnas Olimpiade Tokyo karena dianggap indipliner dengan melanggar aturan federasi.
Ketua Bidang Hukum PB Perpani Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa keputusan tersebut terpaksa diambil federasi karena Riau Ega mempunyai keinginan sendiri untuk mendatangkan pelatih dari Jawa Timur. Padahal PB Perpani sudah menyeleksi pelatih yang akan menangani tim pelatnas untuk Olimpiade Tokyo.
“(Riau Ega) mengirimkan surat ke PB Perpani bahwa dia tidak mau datang (pelatnas). Dia mau datang dengan syarat bahwa pelatihnya harus datang dari Pengprov Jawa Timur,” kata Ikhsan saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Perpani gelar pelatnas panahan pada 2 Agustus
“Padahal PB Perpani sudah melakukan seleksi pelatih secara terbuka. Jadi per tanggal 6 Agustus dia sudah dicoret,” katanya melanjutkan.
Ikhsan juga mengatakan bahwa PB Perpani telah memberikan kesempatan kepada Riau Ega untuk bergabung dengan pelatnas di Jakarta. Namun justru mendapatkan penahanan dari KONI Jawa Timur.
Berdasarkan hasil rapat bersama, PB Perpani pun, kata dia, memutuskan untuk tidak memanggil Riau Ega dan menggantikannya dengan atlet lain. Keputusan tersebut juga sudah diketahui oleh Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Kabar tersebut sebelumnya sudah lebih dulu diungkapkan oleh Ketua Umum PP Perpani Illiza Sa’aduddin Djamar dalam webinar bertajuk Akselerasi Penyiapan Atlet Usia Dini Road to Olympic dan Paralympic Games 2032 bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Perpani agendakan dua pelatnas untuk Olimpiade dan SEA Games
“Sekalian saya laporan sedikit kepada pak menteri. Kemarin ada atlet kami dari Jawa Timur yang tidak bisa kami ikutkan (pelatnas) walaupun telah meraih tiket (Olimpiade),” kata Illiza.
Sebelumnya, PB Perpani telah mendapatkan jatah dari Kemenpora sebesar Rp3,9 miliar untuk dana fasilitas Olimpiade sekaligus pembinaan jangka panjang termasuk SEA Games 2021 Vietnam.
Dana tersebut mencakup untuk pelatihan bagi delapan atlet, tiga pelatih, dan enam tenaga pendukung.
Perpani semula berencana untuk menggelar pelatnas pada 2 Agustus namun hingga saat ini kegiatan pelatnas belum terlaksana.
Saat ini Perpani telah mengantongi dua tiket ke Olimpiade untuk nomor recurve perorangan putra dan putri. Namun mereka belum menentukan nama-nama yang bakal dikirim pada pesta olahraga empat tahunan itu.
Baca juga: PB Perpani dapat jatah Rp3,9 miliar untuk dana pelatnas
Baca juga: PB Perpani cari dana tambahan untuk kebutuhan pelatnas
Ketua Bidang Hukum PB Perpani Ikhsan Ingratubun mengatakan bahwa keputusan tersebut terpaksa diambil federasi karena Riau Ega mempunyai keinginan sendiri untuk mendatangkan pelatih dari Jawa Timur. Padahal PB Perpani sudah menyeleksi pelatih yang akan menangani tim pelatnas untuk Olimpiade Tokyo.
“(Riau Ega) mengirimkan surat ke PB Perpani bahwa dia tidak mau datang (pelatnas). Dia mau datang dengan syarat bahwa pelatihnya harus datang dari Pengprov Jawa Timur,” kata Ikhsan saat dikonfirmasi Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Perpani gelar pelatnas panahan pada 2 Agustus
“Padahal PB Perpani sudah melakukan seleksi pelatih secara terbuka. Jadi per tanggal 6 Agustus dia sudah dicoret,” katanya melanjutkan.
Ikhsan juga mengatakan bahwa PB Perpani telah memberikan kesempatan kepada Riau Ega untuk bergabung dengan pelatnas di Jakarta. Namun justru mendapatkan penahanan dari KONI Jawa Timur.
Berdasarkan hasil rapat bersama, PB Perpani pun, kata dia, memutuskan untuk tidak memanggil Riau Ega dan menggantikannya dengan atlet lain. Keputusan tersebut juga sudah diketahui oleh Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto.
Kabar tersebut sebelumnya sudah lebih dulu diungkapkan oleh Ketua Umum PP Perpani Illiza Sa’aduddin Djamar dalam webinar bertajuk Akselerasi Penyiapan Atlet Usia Dini Road to Olympic dan Paralympic Games 2032 bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Perpani agendakan dua pelatnas untuk Olimpiade dan SEA Games
“Sekalian saya laporan sedikit kepada pak menteri. Kemarin ada atlet kami dari Jawa Timur yang tidak bisa kami ikutkan (pelatnas) walaupun telah meraih tiket (Olimpiade),” kata Illiza.
Sebelumnya, PB Perpani telah mendapatkan jatah dari Kemenpora sebesar Rp3,9 miliar untuk dana fasilitas Olimpiade sekaligus pembinaan jangka panjang termasuk SEA Games 2021 Vietnam.
Dana tersebut mencakup untuk pelatihan bagi delapan atlet, tiga pelatih, dan enam tenaga pendukung.
Perpani semula berencana untuk menggelar pelatnas pada 2 Agustus namun hingga saat ini kegiatan pelatnas belum terlaksana.
Saat ini Perpani telah mengantongi dua tiket ke Olimpiade untuk nomor recurve perorangan putra dan putri. Namun mereka belum menentukan nama-nama yang bakal dikirim pada pesta olahraga empat tahunan itu.
Baca juga: PB Perpani dapat jatah Rp3,9 miliar untuk dana pelatnas
Baca juga: PB Perpani cari dana tambahan untuk kebutuhan pelatnas
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020
Tags: