DPR dorong pemerintah fokus tumbuhkan daya beli masyarakat
11 Agustus 2020 21:41 WIB
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/agr/pras.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Amir Uskara mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan strategis yang berfokus guna menumbuhkan daya beli masyarakat dalam rangka mengantisipasi penurunan ekonomi dan potensi resesi.
Amir Uskara dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, mendorong pemerintah untuk menumbuhkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan menaikkan pendapatan tidak kena pajak (PTKP) dan mengefektifkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, namun dengan tetap fokus mencegah penyebaran wabah COVI-19.
"Program tersebut harus dikembangkan pemerintah secara dinamis karena jika daya beli masyarakat meningkat, maka ekonomi akan tumbuh," katanya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengingatkan, bahwa pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II-2020 merupakan yang pertama kalinya sejak periode krisis ekonomi 1998.
Pemerintah dinilai juga perlu melokalisasi sektor-sektor bisnis yang paling elastis dan tidak banyak terintegrasi dengan sistem global untuk menjadi bantalan penangkal krisis.
Ia memaparkan, sektor tersebut adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinilai sangat tepat karena banyak mengandalkan pasar domestik.
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk membeli produk pertanian, perikanan dan UMKM dalam negeri daripada produk impor, agar dapat meningkatkan pendapatan para petani, nelayan dan para pelaku usaha kecil.
“Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ketiga 2020 ini,” kata Presiden secara virtual kepada peserta Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu (8/8).
Presiden meminta kerja sama untuk membangkitkan pelaku ekonomi kecil yang sangat terdampak dari kontraksi ekonomi akibat pandemi virus Corona baru atau COVID-19.
“Ekonomi rakyat, ekonomi UMKM itu juga harus kita bangun bangkitkan. Roda perekonomian harus bisa kita gerakan lagi dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Presiden.
Meski demikian, Presiden menekankan penanganan kesehatan masyarakat tetap menjadi yang utama saat ini. Namun masalah penanganan dampak ekonomi juga tidak boleh berhenti karena menyangkut kehidupan masyarakat luas. Dia kembali mengingatkan pentingnya disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Angkasa Pura I dorong UMKM "naik kelas"
Baca juga: Sri Mulyani: Bantuan UMKM Rp2,4 juta akan diluncurkan dalam bulan ini
Amir Uskara dalam siaran pers di Jakarta, Selasa, mendorong pemerintah untuk menumbuhkan daya beli masyarakat, salah satunya dengan menaikkan pendapatan tidak kena pajak (PTKP) dan mengefektifkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat, namun dengan tetap fokus mencegah penyebaran wabah COVI-19.
"Program tersebut harus dikembangkan pemerintah secara dinamis karena jika daya beli masyarakat meningkat, maka ekonomi akan tumbuh," katanya.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengingatkan, bahwa pertumbuhan ekonomi negatif pada kuartal II-2020 merupakan yang pertama kalinya sejak periode krisis ekonomi 1998.
Pemerintah dinilai juga perlu melokalisasi sektor-sektor bisnis yang paling elastis dan tidak banyak terintegrasi dengan sistem global untuk menjadi bantalan penangkal krisis.
Ia memaparkan, sektor tersebut adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dinilai sangat tepat karena banyak mengandalkan pasar domestik.
Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat untuk membeli produk pertanian, perikanan dan UMKM dalam negeri daripada produk impor, agar dapat meningkatkan pendapatan para petani, nelayan dan para pelaku usaha kecil.
“Bukan hanya pada penguatan daya beli petani, nelayan dan UMKM, tapi akan menjadi mesin penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional bagi kuartal ketiga 2020 ini,” kata Presiden secara virtual kepada peserta Kongres Luar Biasa Partai Gerindra, Sabtu (8/8).
Presiden meminta kerja sama untuk membangkitkan pelaku ekonomi kecil yang sangat terdampak dari kontraksi ekonomi akibat pandemi virus Corona baru atau COVID-19.
“Ekonomi rakyat, ekonomi UMKM itu juga harus kita bangun bangkitkan. Roda perekonomian harus bisa kita gerakan lagi dengan cara apa? Dengan cara membeli produk-produk buatan dalam negeri,” ujar Presiden.
Meski demikian, Presiden menekankan penanganan kesehatan masyarakat tetap menjadi yang utama saat ini. Namun masalah penanganan dampak ekonomi juga tidak boleh berhenti karena menyangkut kehidupan masyarakat luas. Dia kembali mengingatkan pentingnya disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: Angkasa Pura I dorong UMKM "naik kelas"
Baca juga: Sri Mulyani: Bantuan UMKM Rp2,4 juta akan diluncurkan dalam bulan ini
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020
Tags: