Jakarta (ANTARA) - Komando Operasi Khusus TNI menggelar Latihan Penanggulangan Terorisme Tahun 2020 di PT Indonesia Power Provinsi Banten, Selasa.

Latihan ini melibatkan Satuan Penanggulangan Terorisme TNI (Satgultor TNI) terdiri dari Sat-81 Kopassus TNI AD, Denjaka TNI AL dan Satbravo-90 Paskhas TNI AU untuk menangani aksi terorisme.

Latihan Satgultor TNI dipimpin langsung oleh Komandan Komando Operasi Khusus (Koopssus) TNI Mayjen TNI Richard TH Tampubolon selaku Direktur Latihan.

Baca juga: Kadispenad: Pasien positif COVID-19 di Secapa AD tinggal 64 orang

Tema dari latihan ini adalah "Satgultor TNI Melaksanakan Penanggulangan Aksi Terorisme Dalam Masa Pandemi Covid-19 untuk Lumpuhkan dan Hancurkan Kelompok Teroris Guna Memelihara Stabilitas Keamanan di Wilayah DKI Jakarta, Banten dan Sekitarnya Dalam Rangka Mendukung Tugas Pokok TNI".

Komandan Koopssus TNI Mayjen TNI Richard TH Tampubolon mengatakan bahwa Latihan Penanggulangan Terorisme Satgultor TNI Tahun 2020 bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan Satgultor TNI dan untuk melaksanakan operasi penanggulangan terorisme dalam rangka menghadapi kemungkinan ancaman terorisme yang akan terjadi.

"Khususnya teroris yang melakukan aksinya dengan menggunakan senjata biologi maupun saat terjadi pandemi virus COVID-19," kata Richard dalam keterangan tertulisnya.

Latihan ini juga merupakan wujud tanggung jawab TNI untuk memberikan jaminan keamanan pada setiap saat, setiap tempat dan keadaan bagaimanapun juga. Satuan Penanggulangan Teror TNI akan terus berlatih dan mengasah kemampuannya guna siap siaga setiap saat.

Richard menegaskan bahwa Koopssus TNI tidak akan membiarkan aksi terorisme menghantui dan mengancam kehidupan masyarakat.

Oleh karena itu, tambah dia, perlu dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan daya tangkal serta kecepatan bertindak dalam menanggulangi terjadinya aksi terorisme, sehingga Koopssus TNI siap setiap saat dalam memenuhi setiap panggilan tugas.

Dalam latihan penanggulangan terorisme kali ini, kelompok teroris melakukan aksinya dengan menggunakan ancaman senjata biologi termasuk memanfaatkan virus COVID-19 dan aksi teroris dilaksanakan pada saat pandemi virus sedang terjadi.

Latihan ini juga melibatkan Kompi Nubika Pusziad yang memiliki kemampuan Dekontaminasi terhadap personel maupun ruangan/tempat serta alat-peralatan yang digunakan baik oleh teroris maupun Satuan Gultor TNI.

Latihan ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu Geladi Posko dan Lapangan. Geladi Posko dilaksanakan selama dua hari, tanggal 5 dan 6 Agustus 2020 bertempat di Mako Koopssus TNI, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur. Sementara tahap kedua yaitu Geladi Lapangan tanggal 10-11 Agustus 2020 di Dermaga Pelabuhan Indah Kiat Cilegon, Banten.

Baca juga: Sahroni: Polri sudah mumpuni tangani aksi terorisme
Baca juga: GKST desak TNI-Polri tuntaskan operasi pemulihan keamanan di Poso