Toyota dan Hino Produksi Truk Bersama
17 Desember 2009 15:34 WIB
Wapres Boediono (kiri) bersama Menakertrans Muhaimin Iskandar (tengah) dan President Hino Motors Ltd. Yoshio Shial (kanan) mencoba truk Hino ketika mersmikan perluasan pabrik mobil Hino Motors Manufacturing Indonesia di Purwakarta, Jabar, Kamis (17/12). (ANTARA/Saptono)
Purwakarta (ANTARA News) - Toyota Motor Corporation (TMC) dan Hino Motors Limited (Hino) melakukan konsolidasi dengan memproduksi truk ringan bersama-sama di pabrik PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) di Purwakarta, Jawa Barat.
"Kerjasama sebenarnya sudah dilakukan di beberapa negara untuk produksi bersama suku cadang maupun secara utuh (kendaraan). Ini merupakan join improvement kedua perusahan yang salah satunya dilakukan di Indonesia," kata Managing Director TMC, Mitsuhiro Sonoda, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan saat ini sekaligus mengakhiri produksi truk ringan Toyota Dyna di PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMI), karena produksinya akan dialihkan ke PT HMMI di mana Hino Dutro juga diproduksi.
Kerjasama tersebut menjadikan HMMI sebagai pabrik Hino terbesar dan yang pertama kalinya memproduksi kendaraan untuk TMC di luar Jepang. Selain itu, ia menambahkan bahwa kerjasama ini akan semakin mengoptimalkan struktur pembuatan truk dari Toyota Group di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa pemasaran akan berlaku seperti sebelumnya yaitu truk buatan HMMI akan dijual di Indonesia dengan truk Dyna dijual oleh dealer Toyota sedangkan penjualan truk Dutro dilakukan oleh dealer Hino.
"Keinginan kami dari kerjasama ini hanya lah memproduksi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan kendaraan komersial di Indonesia," tegas Sonoda.
Presiden Hino Motors Limited, Yoshiro Shirai mengatakan komposisi kepemilikan saham dalam kerjasama ini adalah 90 persen Hino dan 10 persen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Namun demikian, belum dapat diketahui berapa komposisi saham TMC sendiri dalam kerjasama tersebut, mengingat Hino Motors Limited juga merupakan bagian dari Toyota Group.
"Jadi secara tidak langsung Toyota juga memiliki Hino. Belum dihitung berapa besar komposisi saham maupun nilai investasi Toyota, Hino, maupun Indomobil," ujar dia.
President Commissioner HMMI, Toshiro Mizutani menjelaskan bahwa tidak ada pembagian produksi antara Toyota Dyna dengan Hino Dutro. Banyaknya produksi masing-masing merek hanya berdasarkan kebutuhan pemenuhan setiap dealer.
Sementara itu, President Director HMMI, Kenji Ohara mengatakan bahwa kerjasama ini secara otomatis meningkatkan produksi HMMI di tanah air dari 10.000 unit menjadi 35.000 unit per tahun. Dengan penambahan investasi total sebesar 33 juta dolar AS sejak tahun 2007 hingga penyelesaian pabrik di bulan Agustus 2009.
Produk HMMI sendiri saat ini mengusai 26 persen pangsa pasar kendaraan komersial di tanah air, ujar dia. Harapannya di tahun 2010, dengan peningkatan produksi, maka pangsa pasar produk HMMI dapat meningkat. (*)
"Kerjasama sebenarnya sudah dilakukan di beberapa negara untuk produksi bersama suku cadang maupun secara utuh (kendaraan). Ini merupakan join improvement kedua perusahan yang salah satunya dilakukan di Indonesia," kata Managing Director TMC, Mitsuhiro Sonoda, di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa kerjasama yang dilakukan saat ini sekaligus mengakhiri produksi truk ringan Toyota Dyna di PT Toyota Motors Manufacturing Indonesia (TMMI), karena produksinya akan dialihkan ke PT HMMI di mana Hino Dutro juga diproduksi.
Kerjasama tersebut menjadikan HMMI sebagai pabrik Hino terbesar dan yang pertama kalinya memproduksi kendaraan untuk TMC di luar Jepang. Selain itu, ia menambahkan bahwa kerjasama ini akan semakin mengoptimalkan struktur pembuatan truk dari Toyota Group di Indonesia.
Ia mengatakan bahwa pemasaran akan berlaku seperti sebelumnya yaitu truk buatan HMMI akan dijual di Indonesia dengan truk Dyna dijual oleh dealer Toyota sedangkan penjualan truk Dutro dilakukan oleh dealer Hino.
"Keinginan kami dari kerjasama ini hanya lah memproduksi sebanyak mungkin untuk memenuhi kebutuhan kendaraan komersial di Indonesia," tegas Sonoda.
Presiden Hino Motors Limited, Yoshiro Shirai mengatakan komposisi kepemilikan saham dalam kerjasama ini adalah 90 persen Hino dan 10 persen PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Namun demikian, belum dapat diketahui berapa komposisi saham TMC sendiri dalam kerjasama tersebut, mengingat Hino Motors Limited juga merupakan bagian dari Toyota Group.
"Jadi secara tidak langsung Toyota juga memiliki Hino. Belum dihitung berapa besar komposisi saham maupun nilai investasi Toyota, Hino, maupun Indomobil," ujar dia.
President Commissioner HMMI, Toshiro Mizutani menjelaskan bahwa tidak ada pembagian produksi antara Toyota Dyna dengan Hino Dutro. Banyaknya produksi masing-masing merek hanya berdasarkan kebutuhan pemenuhan setiap dealer.
Sementara itu, President Director HMMI, Kenji Ohara mengatakan bahwa kerjasama ini secara otomatis meningkatkan produksi HMMI di tanah air dari 10.000 unit menjadi 35.000 unit per tahun. Dengan penambahan investasi total sebesar 33 juta dolar AS sejak tahun 2007 hingga penyelesaian pabrik di bulan Agustus 2009.
Produk HMMI sendiri saat ini mengusai 26 persen pangsa pasar kendaraan komersial di tanah air, ujar dia. Harapannya di tahun 2010, dengan peningkatan produksi, maka pangsa pasar produk HMMI dapat meningkat. (*)
Pewarta: Luki Satrio
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: