Pemerintah dorong pengembangan tanaman asparagus di Temanggung
11 Agustus 2020 16:26 WIB
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto (bertopi) meninjau budidaya tanaman asparagus Dusun Sobohan, Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. (ANTARA/Heru Suyitno)
Temanggung (ANTARA) - Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan pemerintah mendorong pengembangan tanaman asparagus di Kabupaten Temanggung untuk meningkatkan taraf hidup petani.
"Saya memang baru melihat bagaimana budidaya asparagus, ternyata sangat menjanjikan untuk petani," katanya saat meninjau ladang tanaman asparagus di Dusun Sobohan, Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa.
Ia menyampaikan berdasarkan informasi dari petani kalau dibudidayakan dengan baik dan benar dalam lahan satu hektare bisa menghasilkan sampai 20 ton per tahun.
Asparagus kualitas premium, katanya harga jual sekitar Rp80.000 per kilogram sehingga dalam satu hektare bisa menghasilkan Rp1,6 miliar per tahun.
Baca juga: Permintaan besar, petani Temanggung pun kembangkan asparagus
Ia menuturkan potensi budidaya asparagus di Temanggung sangat besar, pasar juga terbuka luas untuk komoditas ini.
"Mudah-mudahan dengan kerja keras semua pihak nantinya kita bisa mendorong ekspor asparagus ke luar negeri," katanya.
Menurut dia potensi pasar ekspor asparagus sangat terbuka, baik di Asia, Timur Tengah, Amerika Serikat maupun Eropa.
Ketua Asosiasi Temanggung Asparagus Farm (ATAF) Basori Supriyanto menyampaikan asparagus merupakan komoditas sayuran level menengah ke atas dalam klasifikasi hasil pertanian.
Ia menuturkan dengan kandungan nilai gizi yang tinggi produk asparagus banyak diminati pasar, bahkan permintaan pasar sering mengalami kekurangan. Kekurangan produk asparagus terjadi karena masih rendahnya produktivitas asparagus itu sendiri.
Baca juga: Asparagus bagus untuk kendalikan diabetes
Basori menyampaikan berdasarkan informnasi di Pulau Jawa yang membudidayakan asparagus hanya di Bandung dan Malang.
"Melihat peluang tersebut pada tahun lalu kami coba berinisiatif menanam asparagus, kami berkoordinasi dengan rekan-rekan dan akhirnya dari percobaan tersebut sampai saat ini sudah hampir 14 hektare lahan tanaman asparagus yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari sejumlah perusahaan, mereka menyampaikan asparagus dari Temanggung sangat menjanjikan untuk dipasarkan sampai tingkat internasional.
"Melihat progres yang cukup dari pertanian asparagus, kami yakin produk ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dengan biaya produksi yang rendah, harga jual tinggi," katanya.
Sekretaris ATAF Fauzin Wahid menyampaikan sementara ini ATAF baru menembus ritail nasional di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami telah bersepakat dengan mereka. Mereka membeli asparagus produk kami dengan harga Rp80.000 per kilogram untuk kualitas premium, permintaan mereka lumayan banyak. Permintaan tersebut baru bisa dipenuhi nanti di bulan September atau Oktober 2020," katanya.
Ia menyampaikan untuk grade C akan dijual dalam kemasan kaleng dan pemasarannya juga ke ritel dengan harga satu kemasan kaleng 200 gram Rp36.000.
"Saya memang baru melihat bagaimana budidaya asparagus, ternyata sangat menjanjikan untuk petani," katanya saat meninjau ladang tanaman asparagus di Dusun Sobohan, Desa Mangunsari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Selasa.
Ia menyampaikan berdasarkan informasi dari petani kalau dibudidayakan dengan baik dan benar dalam lahan satu hektare bisa menghasilkan sampai 20 ton per tahun.
Asparagus kualitas premium, katanya harga jual sekitar Rp80.000 per kilogram sehingga dalam satu hektare bisa menghasilkan Rp1,6 miliar per tahun.
Baca juga: Permintaan besar, petani Temanggung pun kembangkan asparagus
Ia menuturkan potensi budidaya asparagus di Temanggung sangat besar, pasar juga terbuka luas untuk komoditas ini.
"Mudah-mudahan dengan kerja keras semua pihak nantinya kita bisa mendorong ekspor asparagus ke luar negeri," katanya.
Menurut dia potensi pasar ekspor asparagus sangat terbuka, baik di Asia, Timur Tengah, Amerika Serikat maupun Eropa.
Ketua Asosiasi Temanggung Asparagus Farm (ATAF) Basori Supriyanto menyampaikan asparagus merupakan komoditas sayuran level menengah ke atas dalam klasifikasi hasil pertanian.
Ia menuturkan dengan kandungan nilai gizi yang tinggi produk asparagus banyak diminati pasar, bahkan permintaan pasar sering mengalami kekurangan. Kekurangan produk asparagus terjadi karena masih rendahnya produktivitas asparagus itu sendiri.
Baca juga: Asparagus bagus untuk kendalikan diabetes
Basori menyampaikan berdasarkan informnasi di Pulau Jawa yang membudidayakan asparagus hanya di Bandung dan Malang.
"Melihat peluang tersebut pada tahun lalu kami coba berinisiatif menanam asparagus, kami berkoordinasi dengan rekan-rekan dan akhirnya dari percobaan tersebut sampai saat ini sudah hampir 14 hektare lahan tanaman asparagus yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Temanggung," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan informasi dari sejumlah perusahaan, mereka menyampaikan asparagus dari Temanggung sangat menjanjikan untuk dipasarkan sampai tingkat internasional.
"Melihat progres yang cukup dari pertanian asparagus, kami yakin produk ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dengan biaya produksi yang rendah, harga jual tinggi," katanya.
Sekretaris ATAF Fauzin Wahid menyampaikan sementara ini ATAF baru menembus ritail nasional di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Kami telah bersepakat dengan mereka. Mereka membeli asparagus produk kami dengan harga Rp80.000 per kilogram untuk kualitas premium, permintaan mereka lumayan banyak. Permintaan tersebut baru bisa dipenuhi nanti di bulan September atau Oktober 2020," katanya.
Ia menyampaikan untuk grade C akan dijual dalam kemasan kaleng dan pemasarannya juga ke ritel dengan harga satu kemasan kaleng 200 gram Rp36.000.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: