Mataram (ANTARA) - Pimpinan Wilayah Pemuda Nahdlatul Wathan (NW) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan buku saku protokol COVID-19 sebagai upaya peningkatan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Buku saku ini berisi 43 halaman yang memuat pedoman dan tata cara menerapkan protokol kesehatan COVID-19," kata Ketua Pemuda NW NTB Muh Zainul Pahmi di Sekretariat Pemuda NW NTB di Kota Mataram, Selasa.

Ia menjelaskan, penerbitan buku saku tersebut merupakan upaya Pemuda NW untuk ikut berpartisipasi memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di NTB.

Menurut dia angka penularan dan jumlah kasus positif baru terus bertambah, dan bisa jadi disebabkan karena masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan. Hal itu kemungkinan terjadi karena masih banyak masyarakat yang belum paham bahaya COVID-19 dan bagaimana mencegahnya.

"Melalui upaya pengenalan, edukasi dan sosialisasi secara umum tentang keberadaan, pola penyebaran dan istilah-istilah terkait harus diperhatikan oleh satuan pendidikan di lingkungan madrasah dalam menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru," ujarnya.

Ia mengatakan buku saku itu akan didistribusikan ke masyarakat di Lombok dan Sumbawa.

Untuk tahap awal, kata Zainul Pahmi, buku saku baru bisa dicetak 3.000 eksemplar. Namun akan dicetak lagi menjadi 5.000 eksemplar.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar NW Syaikhuna Tuan Guru Bajang KH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani memberikan apresiasi tentang buku saku COVID-19 oleh Pemuda NW.

"Buku ini amat bermanfaat dalam suasana kita di uji oleh Allah SWT dengan suatu bala' yang menimpa seluruh kawasan dunia," katanya.

TGB Atsani menjelaskan, buku saku itu merupakan panduan praktis, dapat digunakan oleh siapa saja yang ingin memahami bagaimana cara menjalankan protokol kesehatan yang benar.

"Terlebih bagi kalangan yang tidak memiliki banyak waktu secara khusus terkait protokol kesehatan COVID-19," katanya.

Sementara itu, Gubernur NTB Dr H Zulkiflimansyah dalam sekapur sirihnya pada buku saku COVID-19 menegaskan bahwa pihaknya selaku wakil pemerintah pusat yang ada di daerah akan selalu mendukung pemuda yang ikut mengambil bagian dalam proses edukasi dan sosialisasi secara masif sehingga masyarakat memiliki pra pemahaman yang sama tentang protokol kesehatan.

"Itu kewajiban kami selaku perpanjangan tangan pemerintah pusat," katanya.

Baca juga: Positif COVID-19 di NTB bertambah 50 orang

Baca juga: NTB resmikan rumah sakit COVID-19 bertepatan dengan HUT ke-75 RI

Baca juga: 67 tenaga kesehatan di NTB positif COVID-19

Baca juga: Akademisi Muhammadiyah rilis buku soal Pandemi COVID-19