Jakarta (ANTARA) - Ekonom lembaga kajian Thinks Policy Society Adelia Surya Pratiwi menilai program padat karya tunai seperti yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) manfaatnya bisa langsung "kembali ke rakyat" dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

Dia mengatakan bahwa program padat karya tunai K/L seperti di Kementerian PUPR adalah program belanja modal yang sekaligus bertujuan menciptakan lapangan kerja. Seperti kita ketahui, belanja Pemerintah yang langsung dimanfaatkan masyarakat adalah belanja subsidi dan bantuan sosial.

"Untuk belanja lain seperti barang, modal, sebetulnya baik juga bila diarahkan ke penyerapan tenaga kerja, karena manfaatnya bisa langsung 'kembali ke rakyat,'" ujar Adelia saat dihubungi Antara di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Mendes PDTT: Padat Karya Tunai Desa fokus perkuat ketahanan pangan

Lebih lanjut ekonom tersebut mengatakan bahwa yang perlu diperhatikan adalah faktor implementasi —realisasi proyeknya harus mudah, cepat dan tepat sasaran.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan Program Padat Karya Tunai (PKT) telah menyerap 387.549 tenaga kerja dari target penerima manfaat 614.480 tenaga kerja.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Program PKT Kementerian PUPR dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi.

Baca juga: 387.549 orang telah bekerja dalam Program Padat Karya Tunai

Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat, PKT juga bertujuan mendistribusikan dana hingga ke desa/ pelosok. Pola pelaksanaan PKT nanti juga harus memperhatikan protokol jaga jarak untuk pencegahan penyebaran COVID-19

Selain itu Kementerian PUPR juga melakukan perubahan skema pada program atau kegiatan infrastruktur yang semula bersifat reguler menjadi dilaksanakan dengan pola padat karya dengan alokasi anggaran Rp654,4 miliar dan target penerima manfaat sebanyak 80.888 orang.

Anggaran program padat karya utamanya digunakan untuk Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Pemeliharaan Rutin Jalan & Jembatan, Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), serta Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).