Kasus positif COVID-19 di Kota Bogor 36 orang dalam tiga hari
10 Agustus 2020 22:58 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Sekretariat GTPP COVID-19 Kota Bogor, Senin (10/8/2020). (ANTARA/Foto: Riza Harahap)
Bogor (ANTARA) - Kasus COVID-19 terkonfirmasi positif di Kota Bogor dalam tiga hari terakhir bertambah 36 orang sehingga secara keseluruhan menjadi 362 kasus.
"Ditemukannya 36 kasus positif COVID-19 di Kota Bogor menunjukkan ada peningkatan penyebaran COVID-19," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Senin.
Menurut Dedie A Rachim, penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yakni berturut-turut tambah 12 kasus positif dalam tiga hari terakhir, pada 8-10 Agustus, menjadi 36 kasus.
Sedangkan, kasus positif sembuh dalam tiga hari terakhir hanya 12 kasus, yakni tiga kasus pada Sabtu (8/8), tujuh kasus pada Minggu (9/8), serta dua kasus pada Senin (10/8) ini, sehingga kasus positif sembuh seluruhnya menjadi 216 kasus atau 59,66 persen.
Persentase tingkat kesembuhan ini terus menurun dalam tiga hari terakhir, yakni 61,24 persen pada Sabtu (8/8), turun menjadi 61,14 persen pada Minggu (9/8), dan turun lagi menjadi 59,66 persen.
Menurut Dedie, tren peningkatan kasus positif di Kota Bogor terjadi sejak sekitar tiga pekan lalu. Karena itu, hasil evaluasi dari Pemerintah Kota Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tingkat kewaspadaan terhadap COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi dari level rendah atau zona kuning menjadi level sedang atau zona oranye.
"Warga Kota Bogor harus benar-benar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai Kota Bogor tergelincir lagi ke level tinggi atau zona merah," katanya.
Dedie mengakui, adanya tren peningkatan kasus positif COVID-19 terjadi setelah diterapkannya pembatasan sosial berskala besar pra-adaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB) yakni diberikannya kelonggaran pada sektor-sektor ekonomi yang tidak dikecualikan.
Setelah adanya PSBB Pra-AKB, kata dia, maka mobilitas pergerakan orang ke luar kota menjadi lebih longgar.
"Peningkatan kasus positif COVID-19 saat ini lebih banyak tertular dari aktivitas orang yang pergi ke luar kota atau orang dari zona merah yang datang ke Kota Bogor," katanya.
Baca juga: Tambah enam kasus, positif COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi
Baca juga: Bima Arya optimistis Detektif mampu tekan penyebaran virus corona
"Ditemukannya 36 kasus positif COVID-19 di Kota Bogor menunjukkan ada peningkatan penyebaran COVID-19," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Senin.
Menurut Dedie A Rachim, penambahan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yakni berturut-turut tambah 12 kasus positif dalam tiga hari terakhir, pada 8-10 Agustus, menjadi 36 kasus.
Sedangkan, kasus positif sembuh dalam tiga hari terakhir hanya 12 kasus, yakni tiga kasus pada Sabtu (8/8), tujuh kasus pada Minggu (9/8), serta dua kasus pada Senin (10/8) ini, sehingga kasus positif sembuh seluruhnya menjadi 216 kasus atau 59,66 persen.
Persentase tingkat kesembuhan ini terus menurun dalam tiga hari terakhir, yakni 61,24 persen pada Sabtu (8/8), turun menjadi 61,14 persen pada Minggu (9/8), dan turun lagi menjadi 59,66 persen.
Menurut Dedie, tren peningkatan kasus positif di Kota Bogor terjadi sejak sekitar tiga pekan lalu. Karena itu, hasil evaluasi dari Pemerintah Kota Pemerintah Provinsi Jawa Barat, tingkat kewaspadaan terhadap COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi dari level rendah atau zona kuning menjadi level sedang atau zona oranye.
"Warga Kota Bogor harus benar-benar disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Jangan sampai Kota Bogor tergelincir lagi ke level tinggi atau zona merah," katanya.
Dedie mengakui, adanya tren peningkatan kasus positif COVID-19 terjadi setelah diterapkannya pembatasan sosial berskala besar pra-adaptasi kebiasaan baru (PSBB Pra-AKB) yakni diberikannya kelonggaran pada sektor-sektor ekonomi yang tidak dikecualikan.
Setelah adanya PSBB Pra-AKB, kata dia, maka mobilitas pergerakan orang ke luar kota menjadi lebih longgar.
"Peningkatan kasus positif COVID-19 saat ini lebih banyak tertular dari aktivitas orang yang pergi ke luar kota atau orang dari zona merah yang datang ke Kota Bogor," katanya.
Baca juga: Tambah enam kasus, positif COVID-19 di Kota Bogor meningkat lagi
Baca juga: Bima Arya optimistis Detektif mampu tekan penyebaran virus corona
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: