Berlin (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan akan terus memastikan KTT Iklim yang berlangsung di Kopenhagen akan menghasilkan keputusan yang positif dan konstruktif bagi pencegahan laju pemanasan global.

Hal tersebut dinyatakan kedua pemimpin negara tersebut dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Kanselir Jerman, di Berlin, Selasa siang.

"Kami membicarakan tentang konferensi di Kopenhagen dan ada beberapa hal yang perlu dipastikan (untuk keberhasilan kesepakatan-red)," kata Angela Merkel.

Ia menjelaskan peran Indonesia dalam KTT Iklim di Bali membuat peran negara di Asia Tenggara dan pemilik hutan yang luasnya cukup signifikan tersebut memiliki pengalaman menghadapi kebuntuan dalam pembicaraan di Kopenhagen.

Sementara itu Presiden Yudhoyono menjelaskan masalah perubahan iklim dan KTT di Kopenhagen memang menjadi pembicaraan yang intens dalam pekan-pekan terakhir ini.

"Bagi kami, negara maju dan negara berkembang harus berbuat lebih banyak lagi dan saya berkeyakinan Indonesia dan Jerman dalam posisi itu," tegas Kepala Negara.

Presiden Yudhoyono yang didampingi sejumlah menteri dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman itu mengatakan, pertemuan para pemimpin negara dalam KTT di Kopenhagen hanyalah tinggal beberapa hari ke depan dan diharapkan pembicaraan untuk penyusunan kesepakatan dalam berjalan meski ada hambatan.

"Saya berharap apapun tidak boleh gagal di Kopenhagen dan bisa menjadi dokumen yang mengikat semua pihak," tegasnya.

Pertemuan antara Angela Merkel dengan Presiden Yudhoyono berlangsung sekitar satu jam lebih dalam format makan siang yang diselingi oleh diskusi.


Kunjungi Indonesia

Dalam kesempatan itu Angela Merkel juga mengatakan pada 2011 mendatang ia akan mengunjungi Indonesia sebagai salah satu upaya peningkatan kerjasama kedua negara yang terus berkembang.

Kanselir mengatakan hubungan baik dengan Indonesia juga diwujudkan dalam sejumlah bantuan kemanusiaan saat Indonesia dilanda bencana alam serta bantuan proyek clean development mechanism.

"Meski situasi ekonomi saat ini dalam krisis keuangan namun Jerman tetap memiliki komitmen untuk membantu negara berkembang," katanya.

Presiden Yudhoyono sangat menghargai kerjasama itu dan mengatakan di masa yang akan datang akan terus ditingkatkan.(*)