Vientiane (ANTARA News) - Kontingen Indonesia meraih hasil yang cukup menggembirakan karena sesuai dengan harapan setelah meraih lima emas pada pertandingan hari keenam SEA Games 2009 Laos di Vientiana, Senin.

Kelima itu berasal dari loncat indah nomor sinkro papan 10 meter putra melalui Husaini Noor/M. Nasrullah, renang 4x100m estafet gaya ganti putra, Ruwiyati (5000 putri), Dwi Ratnawati (lempar cakram) dan pasangan Hamdani/M. Yusuf dari nomor ganda putra nomor seni cabang pencak silat.

Dari kelima prestasi tersebut, yang paling fenomenal diraih dari lintasan kolam renang Komplek Olahraga Nasional ketika nomor 4x100m Gaya ganti putra tersebut berhasil memecahkan rekor SEA Games yang sudah bertahan selama 12 tahun.

Tim putra Indonesia yang beranggotakan Guntur Putera yang turun di gaya punggung, Indra Gunawan (dada), Glenn Victor Susanto (kupu-kupu) dan Triady Fauzi Sidiq (bebas) secara total mencatat waktu tiga menit 41;72 detik dan sekaligus memecahkan rekor lama yang dibuat tim Malaysia pada 13 Agustus 1997 dengan catatan 03:45,61.

Keempat perenang tersebut berhasil menumbangkan dominasi Singapura yang harus puas mendapatkan medali perak dengan 03:44:15 yang juga memecahkan rekor lama, dan perunggu diraih tim Filipina dengan 03:46:32.

Kontigen renang menunjukkan peningkatan yang cukup meyakinkan karena sudah berhasil merebut dua medali emas, jauh lebih baik dibanding dua tahun silam di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima yang pulang tanpa membawa satu medali pun.

Dua hari sebelumnya, Minggu (13/12), Glenn Victor diluar dugaan berhasil meraih medali emas di nomor 100m gaya punggung putra.

"Ini hari yang menggembirakan, paling tidak kami telah mampu mengobati kekecewaan pada SEA Games lalu yang tanpa medali emas,` kata tim manajer renang Toni Sastramihardja yang dihubungi usai pertandingan.

"Dengan telah meraih dua medali emas, tiga perak dan dua perunggu di SEA Games Laos, target kami paling tidak sudah terpenuhi, dan ke depan kami harus lebih siap untuk bisa mengembalikan kejayaan renang bagi Indonesia seperti waktu dulu," katanya.

Di lintasan atletik, Ruwiyati yang tampil di nomor 5000m serta Dwi Ratnawati di nomor lempar cakram berhasil mempertahankan medali emas yang mereka raih di SEA Games 2007.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Nasional Komplek Olahraga Nasional itu, Triyaningsih mencatat waktu tercepat, yaitu 15 menit 56,79 detik, unggul jauh dari saingannya Naing Naing Win dari Myanmar (16:38,02) dan M. Fetalvero dari Filipina (17:12,09).

Meski berhasil meraih medali emas dan mempertahankan gelar juara, Triyaningsih menegaskan bahwa ia tidak puas dengan catatan waktu yang diraihnya karena gagal memecahkan rekornya sendiri yang diraih di Nakhon Ratchasima (15:52,32).

"Saya belum puas karena target saya tidak sekedar meraih emas, tapi memecahkan rekor saya sendiri," kata atlet asal Salatiga yang akrab disapa Tri itu.

Sementara itu di nomor lempar cakram putri, Dwi Ratnawati mencatat lemparan sejauh 50,63 meter, mengungguli dua atlet Thailand S. Warapiang (49,85m) dan J. Krasaeyan (49,12m).

Satu nomor lagi yang diikuti kontingen atletik Indonesia, yaitu lompat jangkit putri, hanya meraih medali perunggu melalui Maria Natalia yang mencatat lompatan sejauh 13,31 meter.

Tapi nasib tragis dialami oleh tim balap sepeda Indonesia karena baik nomor jalan raya putra maupun putri, gagal meraih medali perunggu sekalipun.

Dibagian putra, dari empat pembalap yang tampil di nomor yang menempuh jarak 160,3km dan diikuti 25 pembalap itu, hasil terbaik hanyalah peringkat kedelapan yang ditempati Ryan Ariehaan, disusul Kaswanto di peringkat sepuluh.

Bahkan dua pembalap lainnya, yaitu Samai dan Tonton Susanto terlempar dari dari 20 besar.

Belum Beranjak
Meski menambah lima medali emas dan sesuai dengan harapan, posisi Indonesia tetap belum beranjak dari peringkat kelima setelah Thailand, Vietnam, Singapura dan Malaysia.

Indonesia yang bertekad untuk memperbaiki posisi ke peringkat ketiga dengan target 50-an medali emas, sampai pertandingan hari keenam baru mengumpulkan total 21 medali emas, 21 perak dan 36 perunggu, hanya terpaut tipis satu medali emas dari Malaysia (22-27-35).

Wakil Ketua kontingen Indonesia Joko Pramono yang ditemui di arena atletik mengakui bahwa sejauh ini Indonesia seharusnya sudah meraih 29 medali emas, sehingga terdapat delapan yang meleset dari perkiraan.

Dengan berakhirnya cabang renang yang merupakan tambang emas bagi Singapura, Joko berharap Indonesia bisa menambah perolehan emas melalui cabang andalan lainnya, yaitu bulutangkis, panahan dan pencak silat.

Namun setelah melihat fakta bahwa sampai pertengahan Indonesia belum berhasil meraih medali separuh dari total target, Joko secara terus terang mengakui bahwa ia belum berani bermimpin kalau Indonesia akan mampu menempati peringkat ketiga klasemen umum.

Thailand yang pada awalnya berada dibawah Vietnam, mulai "mengamuk" dengan meraup 13 medali emas, sembilan perak dan delapan perunggu pada pertandingan hari keenam.

Hasil tersebut menempatkan mereka semakin kokoh di puncak dengan total 42 emas, 49 perak dan 48 perunggu, unggul jauh dari saingan terdekat Vietnam (31-30-39) dan Singapura (28-19-25).

Berikut adalah perolehan sementara medali sampai pertandingan hari keenam, Senin:
1.Thailand 42 49 48
2.Vietnam 31 30 38
3.Singapura 28 19 25
4.Malaysia 22 27 35
5.Indonesia 21 21 36
6.Filipina 18 19 23
7.Laos 15 7 27
8.Myanmar 6 10 21
9.Kamboja 2 5 11
10.Brunei 1 1 5
11.Timor Leste 0 0 3
(*)