Budiman Sudjatmiko sebut desa berperan penting hadapi pandemi
9 Agustus 2020 23:20 WIB
Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia Budiman Sudjatmiko dalam webinar yang digagas Dreya Communications dengan tema Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota. (ANTARA/HO-Tangkapan Layar)
Bogor (ANTARA) - Ketua Umum Inovator 4.0 Indonesia Budiman Sudjatmiko menyebutkan bahwa desa memiliki peranan penting dalam menyelamatkan ekonomi bangsa ketika krisis akibat pandemi COVID-19.
"Indonesia unggul karena di desa punya warisan tanah yang subur dan iklim yang baik," ujar Budiman dalam webinar yang digagas Dreya Communications dengan tema Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota, Minggu.
Menurut Budiman, infrastruktur desa harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui dana desa sebagai stimulus padat karya tunai yang bertujuan menjaga produktivitas.
Pasalnya, saat ini lebih dari 75 persen penduduk berada di perdesaan. Karena itu, ia menilai bahwa di masa depan tidak lagi terletak di kota, karena kota ke depan hanya menjadi penyedia jasa. Tapi, pusat aktivitas produksi ada di desa-desa.
"Di situ perlu ada kolaborasi semua stakeholders, terutama pemerintah dan swasta sebagai pilar perekonomian nasional," ujar politisi PDI Perjuangan ini pula.
Baca juga: Presiden: Pemerintah terus dorong Indonesia subur "startup"
Ia sependapat dengan pembicara lainnya bahwa perangkat desa layak menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing tinggi. Karena itu, dia mengajak semua pihak memajukan warga desa, terutama memberi pelatihan, baik dengan pendidikan formal atau informal.
"Dana desa bisa dipakai untuk mengembangkan pembiayaan pendidikan warga desa. Dalam jenjang pendidikan sekolah hingga perguruan tinggi dan pendidikan vokasional atau keterampilan," kata Budiman.
Pembicara lainnya, International Contact Partner RSM Indonesia Angela Simatupang mengaku sependapat mengenai pemberdayaan potensi desa.
Menurutnya, banyak masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 kembali ke desa.
Meski begitu, menurut Angela, pembangunan antara perkotaan dan perdesaan harus simultan untuk menggerakkan ekonomi.
"Desa adalah bagian yang harus menjadi perhatian dalam melaksanakan pembangunan, sehingga diperlukan sebuah regulasi untuk memfasilitasi masyarakat untuk berproduksi," kata Angela pula.
Webinar yang digagas Dreya Communications dengan tema Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota, selain menghadirkan dua pembicara, ada pula satu pembicara lainnya mantan Kepala Bappenas/Menteri PPN Andrinof Chaniago.
Baca juga: Pakar: tanah di Indonesia 70 persen tidak subur
"Indonesia unggul karena di desa punya warisan tanah yang subur dan iklim yang baik," ujar Budiman dalam webinar yang digagas Dreya Communications dengan tema Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota, Minggu.
Menurut Budiman, infrastruktur desa harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui dana desa sebagai stimulus padat karya tunai yang bertujuan menjaga produktivitas.
Pasalnya, saat ini lebih dari 75 persen penduduk berada di perdesaan. Karena itu, ia menilai bahwa di masa depan tidak lagi terletak di kota, karena kota ke depan hanya menjadi penyedia jasa. Tapi, pusat aktivitas produksi ada di desa-desa.
"Di situ perlu ada kolaborasi semua stakeholders, terutama pemerintah dan swasta sebagai pilar perekonomian nasional," ujar politisi PDI Perjuangan ini pula.
Baca juga: Presiden: Pemerintah terus dorong Indonesia subur "startup"
Ia sependapat dengan pembicara lainnya bahwa perangkat desa layak menjadi sumber daya manusia (SDM) unggul dan memiliki daya saing tinggi. Karena itu, dia mengajak semua pihak memajukan warga desa, terutama memberi pelatihan, baik dengan pendidikan formal atau informal.
"Dana desa bisa dipakai untuk mengembangkan pembiayaan pendidikan warga desa. Dalam jenjang pendidikan sekolah hingga perguruan tinggi dan pendidikan vokasional atau keterampilan," kata Budiman.
Pembicara lainnya, International Contact Partner RSM Indonesia Angela Simatupang mengaku sependapat mengenai pemberdayaan potensi desa.
Menurutnya, banyak masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 kembali ke desa.
Meski begitu, menurut Angela, pembangunan antara perkotaan dan perdesaan harus simultan untuk menggerakkan ekonomi.
"Desa adalah bagian yang harus menjadi perhatian dalam melaksanakan pembangunan, sehingga diperlukan sebuah regulasi untuk memfasilitasi masyarakat untuk berproduksi," kata Angela pula.
Webinar yang digagas Dreya Communications dengan tema Strategi Hadapi Resesi Ekonomi, Prioritas Dibangun Desa atau Kota, selain menghadirkan dua pembicara, ada pula satu pembicara lainnya mantan Kepala Bappenas/Menteri PPN Andrinof Chaniago.
Baca juga: Pakar: tanah di Indonesia 70 persen tidak subur
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: