Gubernur Sultra segera bangun museum dan patung pahlawan nasional
9 Agustus 2020 18:58 WIB
Dokumentasi - Presiden Joko Widodo (kanan) menyerahkan plakat anugerah gelar pahlawan nasional kepada ahli waris tokoh asal Sulawesi Tenggara Sultan Himayatuddin, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kiri) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/foc.
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam waktu dekat ini segera membangun museum dan patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi (Oputa Yi Koo), bersama Pemerintah Kota Baubau di dua tempat.
Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Minggu, mengatakan pembangunan patung pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara itu dibangun di dua tempat, yakni di Kota Kendari sebagai ibukota provinsi dan Kota Baubau sebagai daerah asal Sultan Himayatuddin atau Oputa Yi Koo.
"Sudah saya perintahkan untuk mencari arsitek yang memahami tentang bagaimana membuat patung yang terbuat dari logam. Kita membuat patung tidak boleh patung yang setengah-setengah, jangan sampai patungnya kerdil dan tidak dipahami masyarakat, kita bangun patung yang kokoh karena untuk kita kenang dan untuk anak cucu kita ke depan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Baca juga: Keluarga bangga Himayatuddin Muhammad Saidi jadi pahlawan nasional
Saat ini, kata Ali Mazi, rancang bangun dan bentuk geometri bangunan tersebut sedang dikolaborasikan secara intensif demi mencapai keseimbangan nilai artistik dan fungsional yang memadai dan maksimal. Patung berbahan logam dan kokoh itu akan dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun 2021.
Selain patung, ke depan akan didirikan yayasan Oputa Yi Koo, yayasan ini nantinya tidak sekedar menjadi wadah untuk memanfaatkan dana regulasi dari pusat untuk revitalisasi makam dan petilasan Oputa yi Koo, tetapi juga dapat bergerak lebih jauh untuk perbaikan/peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah dan revitalisasi sosial budaya masyarakat.
Orang nomor satu di Pemprov Sultra ini menambahkan Pemprov Sultra juga akan melakukan pencetakan kembali buku perang Buton vs Kompeni Belanda 1752-1776 karya Prof Susanto Zuhdi. Target awal yang ingin dicapai adalah 10.000 buku dan saat ini telah tercetak 5.000 buku.
Baca juga: Gubernur Sultra dukung Sultan Himayatuddin jadi pahlawan nasional
"Ke depan buku tersebut diharapkan menjadi rujukan bagi rancangan kurikulum untuk pelajaran sejarah muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar sampai menengah di Sultra,” tambahnya.
Selain itu, di era kekinian akan dilakukan pembuatan film berkaitan dengan heroisme Oputa yi Koo, wujudnya bisa berbentuk film dokumenter atau kelas teater/bioskop, bisa juga dalam bentuk lomba pembuatan video pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan bakat generasi milenial.
Gubernur Ali Mazi yang juga salah seorang turunan dari Pahlawan Nasional bergelar La Karambau itu meminta gambar/pigura Sultan Himayatuddin dapat dipajang di kantor-kantor pemerintahan dan dinas terkait di lingkup Pemprov Sultra.
"Kita sudah sebarkan di sekolah-sekolah untuk edukasi anak-anak kita. Saya perintahkan Kadisdikbud Sultra untuk terus memperbanyak. Masyarakat umum pun harus memiliki, karena ini adalah salah satu kebanggaan kita. Bahkan, juga banyak agenda yang telah direncanakan harus tertunda dengan adanya pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Sultra beri santunan keluarga korban demo mahasiswa
Untuk mengenang perjalanan gerilya sang pahlawan, Gubernur Ali Mazi juga berencana mengadakan napak tilas perjuangan Oputa yi Koo. Kegiatan ini bisa dikemas dalam bentuk even olahraga, lomba kreasi dan revitalisasi budaya, bahkan diharapkan dimasukkan dalam rangkaian agenda pariwisata Nasional.
Gubernur Sultra Ali Mazi di Kendari, Minggu, mengatakan pembangunan patung pahlawan nasional asal Sulawesi Tenggara itu dibangun di dua tempat, yakni di Kota Kendari sebagai ibukota provinsi dan Kota Baubau sebagai daerah asal Sultan Himayatuddin atau Oputa Yi Koo.
"Sudah saya perintahkan untuk mencari arsitek yang memahami tentang bagaimana membuat patung yang terbuat dari logam. Kita membuat patung tidak boleh patung yang setengah-setengah, jangan sampai patungnya kerdil dan tidak dipahami masyarakat, kita bangun patung yang kokoh karena untuk kita kenang dan untuk anak cucu kita ke depan,” kata Gubernur Ali Mazi.
Baca juga: Keluarga bangga Himayatuddin Muhammad Saidi jadi pahlawan nasional
Saat ini, kata Ali Mazi, rancang bangun dan bentuk geometri bangunan tersebut sedang dikolaborasikan secara intensif demi mencapai keseimbangan nilai artistik dan fungsional yang memadai dan maksimal. Patung berbahan logam dan kokoh itu akan dianggarkan dalam anggaran perubahan tahun 2021.
Selain patung, ke depan akan didirikan yayasan Oputa Yi Koo, yayasan ini nantinya tidak sekedar menjadi wadah untuk memanfaatkan dana regulasi dari pusat untuk revitalisasi makam dan petilasan Oputa yi Koo, tetapi juga dapat bergerak lebih jauh untuk perbaikan/peningkatan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat lemah dan revitalisasi sosial budaya masyarakat.
Orang nomor satu di Pemprov Sultra ini menambahkan Pemprov Sultra juga akan melakukan pencetakan kembali buku perang Buton vs Kompeni Belanda 1752-1776 karya Prof Susanto Zuhdi. Target awal yang ingin dicapai adalah 10.000 buku dan saat ini telah tercetak 5.000 buku.
Baca juga: Gubernur Sultra dukung Sultan Himayatuddin jadi pahlawan nasional
"Ke depan buku tersebut diharapkan menjadi rujukan bagi rancangan kurikulum untuk pelajaran sejarah muatan lokal di tingkat Sekolah Dasar sampai menengah di Sultra,” tambahnya.
Selain itu, di era kekinian akan dilakukan pembuatan film berkaitan dengan heroisme Oputa yi Koo, wujudnya bisa berbentuk film dokumenter atau kelas teater/bioskop, bisa juga dalam bentuk lomba pembuatan video pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan bakat generasi milenial.
Gubernur Ali Mazi yang juga salah seorang turunan dari Pahlawan Nasional bergelar La Karambau itu meminta gambar/pigura Sultan Himayatuddin dapat dipajang di kantor-kantor pemerintahan dan dinas terkait di lingkup Pemprov Sultra.
"Kita sudah sebarkan di sekolah-sekolah untuk edukasi anak-anak kita. Saya perintahkan Kadisdikbud Sultra untuk terus memperbanyak. Masyarakat umum pun harus memiliki, karena ini adalah salah satu kebanggaan kita. Bahkan, juga banyak agenda yang telah direncanakan harus tertunda dengan adanya pandemi COVID-19.
Baca juga: Gubernur Sultra beri santunan keluarga korban demo mahasiswa
Untuk mengenang perjalanan gerilya sang pahlawan, Gubernur Ali Mazi juga berencana mengadakan napak tilas perjuangan Oputa yi Koo. Kegiatan ini bisa dikemas dalam bentuk even olahraga, lomba kreasi dan revitalisasi budaya, bahkan diharapkan dimasukkan dalam rangkaian agenda pariwisata Nasional.
Pewarta: Abdul Azis Senong
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: