Jakarta (ANTARA) - Indonesia-Japan Business Network (IJB-Net), yang memasuki usianya kedua tahun, siap meningkatkan kolaborasi bisnis antara Indonesia dan Jepang yang saling menguntungkan kedua negara.

"IJB-Net siap membantu mewujudkan program-program kolaborasi di segala level, G-to-G (antarpemerintah), B-to-B (antarbisnis), akademik dan lainnya," kata Ketua Umum dan Inisiator IJB-Net Suyoto Rais melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

Baca juga: IJB-Net: Perlu teknologi pascatangkap ikan untuk ekspor ke Jepang

Saat ini, lanjutnya, IJB-Net akan mengambil peranan dalam membantu promosi produk-produk unggulan dan pengembangan sumber daya alam Indonesia menjadi produk-produk yang diperlukan di pasar global, terutama terkait makanan-minuman dan energi terbarukan.

Selain itu, juga membantu masuknya investasi Jepang ke Indonesia, mempromosikan teknologi baru dari Jepang, dan membuka jalan bagi perusahaan Jepang yang mencari mitra bisnis di Indonesia.

Sunyoto menambahkan sejak kelahirannya pada 8 Agustus 2018, IJB-Net sudah membantu ekspor ayam olahan ke Jepang dan makanan dan minuman lainnya serta menghadirkan teknologi tepat guna yang dibutuhkan Indonesia dari Jepang.

"Saat ini, IJB-Net dipercaya pihak Jepang untuk melakukan studi kelayakan terkait rencana investasi Jepang di Indonesia dalam rangka pendirian pabrik pengolahan kelapa menjadi bioenergi," katanya saat perayaan hari jadi kedua IJB-Net.

IJB-Net saat ini juga mengemban kepercayaan dari JICA untuk menjadi konsultan proyek pengembangan SDM industri yang disubsidi oleh Pemerintah Jepang yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI dan beberapa lembaga pendidikan.

Program yang dinamakan "Lean Manufacturing Program" tersebut akan segera dimulai dengan training of trainer di Cikarang Technopark (CTP), Jawa Barat, akhir Agustus 2020 ini, dilanjutkan mendidik para manajer dan perekayasa di industri-industri yang memerlukan.

“Untuk keperluan ini, kita juga akan membuka sekretariat bersama IAIPD (Indonesia Automotive Industry People Development) dan mitra lainnya," ujar Salim Mustofa, Sekretaris Jenderal IJB-Net yang mengkoordinasi program lean manufacturing ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Penasehat IJB-Net Sanny Iskandar berharap kegiatan-kegiatan yang dilakukan IJB-Net dapat menyinergikan dan elaborasi hubungan bisnis yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Sanny, yang juga Ketua Umum HKI (Himpunan Kawasan Industri Indonesia), Wakil Ketua Umum Kadin, dan Ketua Apindo, menambahkan bahwa dengan kemampuan yang dimiliki para pengurus serta jejaringnya di Jepang dan di Indonesia maka sebanyak mungkin investasi Jepang bisa ditarik untuk dilakukan dan dikembangkan di Indonesia.

Sedangkan, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menambahkan dengan adanya kedekatan Indonesia-Jepang secara emosional, pendekatan pendidikan, dan pendekatan kebudayaan yang ada di IJB-Net, maka hal tersebut dapat menjadi modal besar bagi IJB-Net untuk dapat eksis dan berkarya, sekaligus berkontribusi menjadi jembatan yang dipercayai oleh kedua belah pihak.

Baca juga: Mentan lepas ekspor 10.000 ton cangkang sawit ke Jepang
Baca juga: Kemendag sebut ada peluang tingkatkan ekspor buah ke Jepang