Wall Street bervariasi, Indeks Nasdaq ditutup jatuh 97,09 poin
8 Agustus 2020 08:36 WIB
Dokumentasi - Informasi perdagangan ditampilkan di layar Situs Pasar Nasdaq di Times Square, New York City, New York, AS, Jumat (6/3/2020). ANTARA/REUTERS/Andrew Kelly/am.
New York (ANTARA) - Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), dengan Nasdaq terkoreksi setelah melonjak sehari sebelumnya, ketika data menunjukkan perlambatan tajam dalam pertumbuhan lapangan kerja AS dan investor khawatir anggota parlemen akan gagal menyetujui RUU stimulus fiskal baru untuk mendukung ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,50 poin atau 0,17 persen menjadi ditutup di 27.433,48 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,12 poin atau 0,06 persen menjadi berakhir di 3.351,28 poin. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq ditutup jatuh 97,09 poin atau 0,87 persen, menjadi 11.010,98 poin.
Penurunan tersebut menghentikan kenaikan Indeks Nasdaq tujuh sesi berturut-turut, namun masih bertengger di atas level psikologis 11.000 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 109,67 poin atau 1,00 persen menjadi 11.108,07 poin pada Kamis (6/8/2020), ditutup di atas 11.000 poin untuk pertama kalinya dalam sejarah didukung kenaikan kuat saham-saham terkait teknologi.
Baca juga: Dolar melambung, ditopang data pekerjaan di AS
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor keuangan terangkat 2,18 persen, memimpin kenaikan sektoral. Sementara sektor teknologi merosot 1,56 persen, kelompok dengan kinerja terburuk, menyeret Indeks Nasdaq lebih rendah.
Pengusaha-pengusaha AS menambahkan 1,8 juta pekerjaan pada Juli, jauh lebih rendah dari peningkatan 4,8 juta pekerjaan pada Juni, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (7/8/2020). Tingkat pengangguran turun menjadi 10,2 persen dari 11,1 persen pada Juni.
"Pemulihan pekerjaan berlanjut, dan pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan pada Juli. Itu kabar baik," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan pada Jumat (7/8/2020).
Baca juga: Harga emas anjlok 41 dolar, hentikan reli pemecahan rekor
"Kabar buruknya adalah kecepatan pemulihan melambat. Kemudahan memperoleh pekerjaan ada di belakang kami dan akan semakin lambat dari sini kecuali/sampai vaksin memungkinkan ekonomi untuk sepenuhnya dibuka kembali," katanya.
Para analis mengatakan, angka pekerjaan yang lebih baik dari ekspektasi dapat mengurangi tekanan dari Kongres untuk menyetujui RUU bantuan setelah perselisihan berminggu-minggu. Perbedaan sebagian berpusat di sekitar melanjutkan tunjangan pengangguran tambahan 600 dolar AS per minggu.
Pemimpin Senat AS dari Demokrat Chuck Schumer menyebut pertemuan dengan Partai Republik mengecewakan dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kesepakatan tentang stimulus tampaknya tidak mungkin, dengan perbedaan sebagian besar masih belum terselesaikan.
Wall Street juga memperhatikan ketegangan terbaru Amerika Serikat-China terbaru.
Baca juga: Harga minyak jatuh, investor khawatir dampak bangkitnya Corona
Baca juga: Saham Spanyol kembali jatuh, Indeks IBEX 35 tergerus 0,11 persen
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,50 poin atau 0,17 persen menjadi ditutup di 27.433,48 poin. Indeks S&P 500 bertambah 2,12 poin atau 0,06 persen menjadi berakhir di 3.351,28 poin. Sedangkan, Indeks Komposit Nasdaq ditutup jatuh 97,09 poin atau 0,87 persen, menjadi 11.010,98 poin.
Penurunan tersebut menghentikan kenaikan Indeks Nasdaq tujuh sesi berturut-turut, namun masih bertengger di atas level psikologis 11.000 poin. Indeks Komposit Nasdaq menguat 109,67 poin atau 1,00 persen menjadi 11.108,07 poin pada Kamis (6/8/2020), ditutup di atas 11.000 poin untuk pertama kalinya dalam sejarah didukung kenaikan kuat saham-saham terkait teknologi.
Baca juga: Dolar melambung, ditopang data pekerjaan di AS
Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan sektor keuangan terangkat 2,18 persen, memimpin kenaikan sektoral. Sementara sektor teknologi merosot 1,56 persen, kelompok dengan kinerja terburuk, menyeret Indeks Nasdaq lebih rendah.
Pengusaha-pengusaha AS menambahkan 1,8 juta pekerjaan pada Juli, jauh lebih rendah dari peningkatan 4,8 juta pekerjaan pada Juni, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat (7/8/2020). Tingkat pengangguran turun menjadi 10,2 persen dari 11,1 persen pada Juni.
"Pemulihan pekerjaan berlanjut, dan pada kecepatan yang lebih cepat dari perkiraan pada Juli. Itu kabar baik," kata Kepala Ekonom FHN Financial, Chris Low, dalam sebuah catatan pada Jumat (7/8/2020).
Baca juga: Harga emas anjlok 41 dolar, hentikan reli pemecahan rekor
"Kabar buruknya adalah kecepatan pemulihan melambat. Kemudahan memperoleh pekerjaan ada di belakang kami dan akan semakin lambat dari sini kecuali/sampai vaksin memungkinkan ekonomi untuk sepenuhnya dibuka kembali," katanya.
Para analis mengatakan, angka pekerjaan yang lebih baik dari ekspektasi dapat mengurangi tekanan dari Kongres untuk menyetujui RUU bantuan setelah perselisihan berminggu-minggu. Perbedaan sebagian berpusat di sekitar melanjutkan tunjangan pengangguran tambahan 600 dolar AS per minggu.
Pemimpin Senat AS dari Demokrat Chuck Schumer menyebut pertemuan dengan Partai Republik mengecewakan dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan kesepakatan tentang stimulus tampaknya tidak mungkin, dengan perbedaan sebagian besar masih belum terselesaikan.
Wall Street juga memperhatikan ketegangan terbaru Amerika Serikat-China terbaru.
Baca juga: Harga minyak jatuh, investor khawatir dampak bangkitnya Corona
Baca juga: Saham Spanyol kembali jatuh, Indeks IBEX 35 tergerus 0,11 persen
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020
Tags: