Pasaman Barat kaji belajar di sekolah setelah 2 ASN positif corona
7 Agustus 2020 23:53 WIB
Bupati Pasaman Barat Yulianto saat didampingi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah memberikan keterangan terkait kasus COVID-19 dan bakal mengkaji ulang kelanjutan pembelajaran di sekolah, Jumat (7/8).
Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), mengkaji ulang pembelajaran tatap muka di sekolah setelah ditemukannya dua orang aparatur sipil negera (ASN) yang positif tertular COVID-19, Jumat.
"Akan kita kaji ulang karena dengan ditemukannya kasus positif maka saat ini Pasaman Barat sudah tidak zona hijau lagi," kata Bupati Pasaman Barat Yulianto di Simpang Empat, Pasaman Barat, Jumat.
Ia mengatakan satu sisi keberlanjutan pendidikan sangat penting bagi anak-anak Pasaman Barat tetapi sisi lain untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 penting untuk menghindari kegiatan tatap muka.
Baca juga: Dua orang ASN pasangan suami-istri di Pasaman Barat positif COVID-19
Menurutnya, pihaknya secepatnya akan membahas ini dalam rapat bagaimana keberlanjutan belajar mengajar ke depannya.
"Secepatnya kita menggelar rapat bersama dengan instansi terkait. Apakah proses belajar mengajar di tingkat SMP dan SMA Ini diteruskan atau bagaimana solusinya," sebut Yulianto.
Dua orang ASN yang positif COVID-19 itu merupakan pasangan suami istri SP (30) dan CBR (25) yang bertugas di Sekretariat Daerah Pemkab Pasaman Barat dan Bappeda Pasaman Barat.
Baca juga: Proses belajar mengajar tingkat SMP-SMA dimulai di Pasaman Barat
Kedua orang suami istri itu merupakan pelaku perjalanan. Mereka melakukan perjalanan dari Lhomseumawe Aceh menuju Medan Sumatera Utara menggunakan bus pada 2 Agustus 2020. Kemudian dari Medan ke Kota Padang menggunakan pesawat.
Kedua orang suami istri itu diketahui positif COVID-19 setelah keluarnya hasilvtes usap dari Laboratorium Unand Padang.
"Dari empat orang yang menjalani tes usap, dua orang suami istri itu positif COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Petugas lapas positif COVID-19 diisolasi ke BKPSDM Sumbar
Menurutnya, saat ini keduanya sudah diisolasi di rumahnya dan kemungkinan pasien CBR (25) akan dievakuasi ke rumah sakit yang ada di Kota Padang karena memiliki gejala demam. Sedangkan suaminya tidak ada gejala.
Dengan adanya dua kasus positif itu maka status Pasaman Barat sudah tidak zona hijau lagi.
Ia mengimbau kepada warga agar tetap ikuti aturan pemerintah dalam demi keselamatan bersama.
"Mari rajin cuci tangan dengan sabun , selalu memakai masker dan jaga jarak. Semoga kita semua dapat terhindar dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Relawan gugus tugas Sumbar dinyatakan sembuh dari COVID-19
"Akan kita kaji ulang karena dengan ditemukannya kasus positif maka saat ini Pasaman Barat sudah tidak zona hijau lagi," kata Bupati Pasaman Barat Yulianto di Simpang Empat, Pasaman Barat, Jumat.
Ia mengatakan satu sisi keberlanjutan pendidikan sangat penting bagi anak-anak Pasaman Barat tetapi sisi lain untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 penting untuk menghindari kegiatan tatap muka.
Baca juga: Dua orang ASN pasangan suami-istri di Pasaman Barat positif COVID-19
Menurutnya, pihaknya secepatnya akan membahas ini dalam rapat bagaimana keberlanjutan belajar mengajar ke depannya.
"Secepatnya kita menggelar rapat bersama dengan instansi terkait. Apakah proses belajar mengajar di tingkat SMP dan SMA Ini diteruskan atau bagaimana solusinya," sebut Yulianto.
Dua orang ASN yang positif COVID-19 itu merupakan pasangan suami istri SP (30) dan CBR (25) yang bertugas di Sekretariat Daerah Pemkab Pasaman Barat dan Bappeda Pasaman Barat.
Baca juga: Proses belajar mengajar tingkat SMP-SMA dimulai di Pasaman Barat
Kedua orang suami istri itu merupakan pelaku perjalanan. Mereka melakukan perjalanan dari Lhomseumawe Aceh menuju Medan Sumatera Utara menggunakan bus pada 2 Agustus 2020. Kemudian dari Medan ke Kota Padang menggunakan pesawat.
Kedua orang suami istri itu diketahui positif COVID-19 setelah keluarnya hasilvtes usap dari Laboratorium Unand Padang.
"Dari empat orang yang menjalani tes usap, dua orang suami istri itu positif COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Petugas lapas positif COVID-19 diisolasi ke BKPSDM Sumbar
Menurutnya, saat ini keduanya sudah diisolasi di rumahnya dan kemungkinan pasien CBR (25) akan dievakuasi ke rumah sakit yang ada di Kota Padang karena memiliki gejala demam. Sedangkan suaminya tidak ada gejala.
Dengan adanya dua kasus positif itu maka status Pasaman Barat sudah tidak zona hijau lagi.
Ia mengimbau kepada warga agar tetap ikuti aturan pemerintah dalam demi keselamatan bersama.
"Mari rajin cuci tangan dengan sabun , selalu memakai masker dan jaga jarak. Semoga kita semua dapat terhindar dari COVID-19," katanya.
Baca juga: Relawan gugus tugas Sumbar dinyatakan sembuh dari COVID-19
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020
Tags: