Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying masuk nominasi peraih penghargaan nasional atas partisipasinya di garda terdepan dalam memerangi COVID-19.

Komite Pusat Partai Komunis China (CPC), Jumat, menyebutkan nama diplomat perempuan yang kini menjabat Direktur Jenderal Informasi Kemenlu China itu sebagai nominator peraih penghargaan itu bersama lebih dari 100 individu dan anggota partai dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk dokter, ilmuwan, dan wartawan.

Beberapa pengamat menyambut positif nominasi tersebut karena Hua dinilai sebagai sosok yang berada di garda terdepan dalam melawan "virus politik" di tengah pandemi COVID-19, seperti dikutip media resmi setempat.

Mereka menilai Hua pantas dicalonkan karena tak kenal lelah menyangkal fitnah terhadap China dalam memerangi wabah yang pertama kali ditemukan di Wuhan pada akhir 2019 itu.

Baca juga: China desak AS jelaskan aktivitas bio militer global

Pengumuman para nominator tersebut menyita perhatian warganet China, lebih dari 130 juta orang membaca pengumuman tersebut di Sina Weibo.

Warganet percaya peran jubir Kemenlu China itu sangat penting dalam memerangi COVID-19, terutama dalam menjaga citra China di dunia internasional.

Hua pernah memberikan tanggapan positif kepada seorang anggota Kepolisian Resor Sarolangun, Jambi, yang memberikan semangat kepada warga Wuhan yang terkurung selama 76 hari akibat wabah tersebut melalui sebuah lagu Mandarin berjudul "Jiayou Wuhan".

"Virus itu dingin, tetapi ada kehangatan dalam jiwa kemanusiaan. Selama masa sulit ini, Kota Wuhan dan China disemangati melalui media sosial oleh begitu banyak orang di seluruh penjuru dunia, termasuk polisi Indonesia. Lagu 'Jiayou Wuhan' telah bergema di seluruh dunia," kata Hua kepada ANTARA pada 6 Februari 2020.

Baca juga: Tercatat 37 kasus baru COVID-19 di China

Baca juga: China kirim tim ke Hong Kong untuk uji corona secara meluas