TNI sosialisasikan penerapan metode Plasma Donor Konvalesen
7 Agustus 2020 17:40 WIB
Rapat koordinasi terkait rencana penerapan metode Plasma Donor Konvalesen, di Ruang Rapat Tanah Aron Makorem 163/Wira Satya, Kamis (6/8/2020). ANTARA/HO-Korem 163/Wira Satya. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2020)
Denpasar (ANTARA) - Korem 163/Wira Satya akan melakukan sosialisasi penerapan metode Plasma Donor Konvalesen untuk penyembuhan pasien COVID-19 di wilayah Provinsi Bali.
"Langkah awal yang akan dilaksanakan untuk menyosialisasikan penyembuhan dengan metode Donor Plasma Konvalesen melalui webinar, untuk menyosialisasikan kegiatan ini dan membuka kesempatan bagi pendonor," kata Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.
Baca juga: Eikjman paparkan syarat pendonor plasma konvalesen pasien COVID-19
Ia mengatakan untuk mempercepat penanganan pasien COVID-19 di wilayah Bali, di antaranya dapat dilakukan dengan penerapan metode Donor Plasma Konvalesen.
Sementara kendala yang ditemukan saat ini adalah belum banyaknya calon pendonor dari pasien-pasien yang telah sembuh dari COVID-19.
Webinar yang dilangsungkan pada Senin (10/8) akan melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Satgas COVID-19 Provinsi Bali, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Rumah Sakit PTN Unud, PMI, Fakultas Kedokteran Unud dan pendonor.
Webinar tersebut dalam rangka menyosialisasikan kepada masyarakat, karena metode ini dipandang efektif sebelum adanya vaksin ataupun obat COVID-19.
"Jika makin banyak yang bisa disembuhkan dengan metode Donor Plasma Konvalesen, akan sangat bagus untuk membangun image Bali sebagai destinasi wisata, orang merasa aman dan nyaman untuk datang. Wisatawan datang, aktivitas masyarakat mulai normal, perekonomian juga akan membaik," kata Danrem.
Baca juga: PMI siap sediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19
Baca juga: Golongan darah pendonor plasma harus sama dengan pasien COVID-19
Sementara itu, Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan tindak lanjut setelah pelaksanaan webinar, yakni melakukan donor darah.
"Pendonornya adalah mereka yang sudah sembuh dari COVID-19. Donor darahnya diambil dari mereka yang pernah mengalami COVID-19 dan dinyatakan sudah sembuh. Selain itu, plasma yang dihasilkan diharapkan bisa jadi terapi bagi pasien yang positif," tuturnya.
Ia mengatakan nantinya ditargetkan ada 30 sukarelawan dari lingkungan keluarga besar tentara yang akan melakukan donor darah pada (11/8) mendatang.
Baca juga: Donor plasma darah harapan baru bagi penderita COVID-19
"Langkah awal yang akan dilaksanakan untuk menyosialisasikan penyembuhan dengan metode Donor Plasma Konvalesen melalui webinar, untuk menyosialisasikan kegiatan ini dan membuka kesempatan bagi pendonor," kata Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat.
Baca juga: Eikjman paparkan syarat pendonor plasma konvalesen pasien COVID-19
Ia mengatakan untuk mempercepat penanganan pasien COVID-19 di wilayah Bali, di antaranya dapat dilakukan dengan penerapan metode Donor Plasma Konvalesen.
Sementara kendala yang ditemukan saat ini adalah belum banyaknya calon pendonor dari pasien-pasien yang telah sembuh dari COVID-19.
Webinar yang dilangsungkan pada Senin (10/8) akan melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Satgas COVID-19 Provinsi Bali, Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Rumah Sakit PTN Unud, PMI, Fakultas Kedokteran Unud dan pendonor.
Webinar tersebut dalam rangka menyosialisasikan kepada masyarakat, karena metode ini dipandang efektif sebelum adanya vaksin ataupun obat COVID-19.
"Jika makin banyak yang bisa disembuhkan dengan metode Donor Plasma Konvalesen, akan sangat bagus untuk membangun image Bali sebagai destinasi wisata, orang merasa aman dan nyaman untuk datang. Wisatawan datang, aktivitas masyarakat mulai normal, perekonomian juga akan membaik," kata Danrem.
Baca juga: PMI siap sediakan plasma konvalesen bagi pasien COVID-19
Baca juga: Golongan darah pendonor plasma harus sama dengan pasien COVID-19
Sementara itu, Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia mengatakan tindak lanjut setelah pelaksanaan webinar, yakni melakukan donor darah.
"Pendonornya adalah mereka yang sudah sembuh dari COVID-19. Donor darahnya diambil dari mereka yang pernah mengalami COVID-19 dan dinyatakan sudah sembuh. Selain itu, plasma yang dihasilkan diharapkan bisa jadi terapi bagi pasien yang positif," tuturnya.
Ia mengatakan nantinya ditargetkan ada 30 sukarelawan dari lingkungan keluarga besar tentara yang akan melakukan donor darah pada (11/8) mendatang.
Baca juga: Donor plasma darah harapan baru bagi penderita COVID-19
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020
Tags: