Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada akhir pekan terkoreksi dipicu aksi ambil untung.

IHSG Jumat sore ditutup melemah 34,38 poin atau 0,66 persen ke posisi 5.143,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,4 poin atau 0,67 persen menjadi 806,19.

"Pelemahan IHSG dipicu aksi ambil untung. Selain itu, sentimen lainnya yakni meningkatnya kasus COVID-19 dan market menantikan data current account Indonesia pada Senin yang diprediksikan defisit," kata analis Bina Artha Sekuritas M Nafan Aji Gusta Utama di Jakarta, Jumat.

Dibuka menguat, IHSG langsung melemah dan tak mampu beranjak dari zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Secara sektoral, tujuh sektor terkoreksi dimana sektor infrastruktur turun paling dalam yaitu minus 1,73 persen, diikuti sektor properti dan sektor pertambangan masing-masing minus 1,38 persen dan minus 1,21 persen.

Sedangkan tiga sektor meningkat dimana sektor perdagangan naik paling tinggi yaitu 1,15 persen, diikuti sektor aneka industri dan sektor pertanian masing-masing 0,57 persen dan 0,38 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp1,33 triliun.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 708.171 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,77 miliar lembar saham senilai Rp10,12 triliun. Sebanyak 163 saham naik, 263 saham menurun, dan 159 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 88,21 poin atau 0,39 persen ke 22.329,94, indeks Hang Seng turun 398,96 poin atau 1,6 persen ke 24.531,62, dan indeks Straits Times melemah 11,34 atau 0,44 ke 2.547,76.

Baca juga: IHSG masih berpotensi naik seiring bantuan tunai pemerintah
Baca juga: IHSG Jumat dibuka menguat 0,31 poin