1.000 dhuafa di Singkawang-Kalbar dibantu Baznas dengan dana zakat
7 Agustus 2020 13:09 WIB
GOW Singkawang, Kalimantan Barat menyalurkan bantuan dari SQC, Baznas dan Nasyatul Aysiyah kepada mu'allaf melalui wisata dakwah di Pantai Batu Burung. (FOTO ANTARA/Rudi)
Singkawan, Kalbar (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menyalurkan dana zakat tahap 1 tahun 2020 kepada 1.000 dhuafa dan fakir miskin.
"Penyaluran dana zakat tahun 2020 ini mengalami perkembangan. Sebelumnya dana zakat disalurkan kepada 757 dhuafa. Tahun ini mengalami perkembangan jumlah menjadi 1.000 dhuafa ditambah dengan bedah rumah," kata Ketua III Baznas Singkawang, Hanafi Abu Bakar di Singkawang, Jumat.
Hanafi menjelaskan bahwa penerimaan distribusi zakat tahap 1 tahun 2020 bulan Januari-Juni adalah sebesar Rp806 juta. Dia berharap tahun ini akan lebih dari jumlah biasanya.
Rincian penyaluran zakat kali ini untuk dhuafa 1.000 orang dengan jumlah diterima Rp275 ribu per orang, untuk beasiswa SD/MI 10 orang masing-masing Rp600 ribu per orang, untuk SMP/MTs 10 orang sebesar Rp800 ribu per orang, untuk SMA/MA 10 orang sebesar Rp1 juta per orang, dan untuk perguruan tinggi sebanyak 10 orang dengan masing-masing menerima Rp1.200.000 per orang.
Kemudian untuk program bedah rumah bagi 5 rumah masing-masing mendapatkan Rp18 juta setiap satu rumah, untuk rehabilitas 5 rumah tidak layak huni dengan masing-masing satu rumah Rp10 juta, kemudian sunatan massal untuk 100 orang masing-masing Rp300 ribu per orang.
"Baznas juga memberikan modal usaha kepada 10 orang dengan jumlah Rp25 juta, yang nanti akan diseleksi siapa saja yang layak untuk dibantu usahanya, dan kemudian bantuan juga buat tanggap bencana sebesar Rp6 juta," katanya.
Dia mengatakan, bantuan ini juga disalurkan kepada muallaf, Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), rumah tahfidz, panti asuhan, dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal di perjalanan).
"Jadi total semua anggaran yang disalurkan berjumlah Rp892 juta," kata Hanafi Abu Bakar.
Sementara itu Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa Baznas merupakan organisasi untuk masyarakat, yang mana pembentukannya dibuat langsung oleh pemerintah.
Tugas Baznas adalah untuk mengumpulkan, mendayagunakan, dan mendistribusikan zakat-zakat yang terkumpul sesuai dengan ketentuan agama maupun perundang-undangan.
"Baznas tidak hanya ada di Singkawang, ada juga di daerah-daerah seluruh Indonesia yang berskala nasional, dan tugasnya untuk menarik para donatur untuk mau memberikan zakat mereka yang kemudian disalurkan oleh Baznas kepada masyarakat," katanya.
Baznas diharapkan dapat menjadi motor penggerak dari gerakan sadar zakat. "Saya berharap Baznas menjadi motivator menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat melalui seminar, sosialisasi dan pelatihan," demikian Wali Kota Tjhai Chui Mie.
Baca juga: Warga Singkawang diimbau salurkan zakat melalui Baznas
Baca juga: Kemenag Kalbar imbau Baznas salurkan zakat H-3
Baca juga: Shalat gerhana digelar umat Islam di Masjid Raya Singkawang
Baca juga: Pontianak Timur bagikan 925 paket untuk dhuafa
"Penyaluran dana zakat tahun 2020 ini mengalami perkembangan. Sebelumnya dana zakat disalurkan kepada 757 dhuafa. Tahun ini mengalami perkembangan jumlah menjadi 1.000 dhuafa ditambah dengan bedah rumah," kata Ketua III Baznas Singkawang, Hanafi Abu Bakar di Singkawang, Jumat.
Hanafi menjelaskan bahwa penerimaan distribusi zakat tahap 1 tahun 2020 bulan Januari-Juni adalah sebesar Rp806 juta. Dia berharap tahun ini akan lebih dari jumlah biasanya.
Rincian penyaluran zakat kali ini untuk dhuafa 1.000 orang dengan jumlah diterima Rp275 ribu per orang, untuk beasiswa SD/MI 10 orang masing-masing Rp600 ribu per orang, untuk SMP/MTs 10 orang sebesar Rp800 ribu per orang, untuk SMA/MA 10 orang sebesar Rp1 juta per orang, dan untuk perguruan tinggi sebanyak 10 orang dengan masing-masing menerima Rp1.200.000 per orang.
Kemudian untuk program bedah rumah bagi 5 rumah masing-masing mendapatkan Rp18 juta setiap satu rumah, untuk rehabilitas 5 rumah tidak layak huni dengan masing-masing satu rumah Rp10 juta, kemudian sunatan massal untuk 100 orang masing-masing Rp300 ribu per orang.
"Baznas juga memberikan modal usaha kepada 10 orang dengan jumlah Rp25 juta, yang nanti akan diseleksi siapa saja yang layak untuk dibantu usahanya, dan kemudian bantuan juga buat tanggap bencana sebesar Rp6 juta," katanya.
Dia mengatakan, bantuan ini juga disalurkan kepada muallaf, Taman Pendidikan Al Quran (TPQ), rumah tahfidz, panti asuhan, dan ibnu sabil (musafir yang kehabisan bekal di perjalanan).
"Jadi total semua anggaran yang disalurkan berjumlah Rp892 juta," kata Hanafi Abu Bakar.
Sementara itu Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan bahwa Baznas merupakan organisasi untuk masyarakat, yang mana pembentukannya dibuat langsung oleh pemerintah.
Tugas Baznas adalah untuk mengumpulkan, mendayagunakan, dan mendistribusikan zakat-zakat yang terkumpul sesuai dengan ketentuan agama maupun perundang-undangan.
"Baznas tidak hanya ada di Singkawang, ada juga di daerah-daerah seluruh Indonesia yang berskala nasional, dan tugasnya untuk menarik para donatur untuk mau memberikan zakat mereka yang kemudian disalurkan oleh Baznas kepada masyarakat," katanya.
Baznas diharapkan dapat menjadi motor penggerak dari gerakan sadar zakat. "Saya berharap Baznas menjadi motivator menyadarkan masyarakat untuk mengeluarkan zakat melalui seminar, sosialisasi dan pelatihan," demikian Wali Kota Tjhai Chui Mie.
Baca juga: Warga Singkawang diimbau salurkan zakat melalui Baznas
Baca juga: Kemenag Kalbar imbau Baznas salurkan zakat H-3
Baca juga: Shalat gerhana digelar umat Islam di Masjid Raya Singkawang
Baca juga: Pontianak Timur bagikan 925 paket untuk dhuafa
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: