Jakarta (ANTARA News) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan kondisi perlindungan, penegakan, dan pemenuhan HAM di tanah air selama 2009 belum mengalami kemajuan yang signifikan.

"Kita belum mampu memutus mata rantai impunitas dalam penegakan HAM," kata Ketua Komnas HAM, Ifdhal Kasim, dalam acara penyampaian Catatan Akhir Tahun 2009 Komnas HAM, di Jakarta, Rabu.

Hal ini, kata dia, terlihat, antara lain, dengan belum terselesaikannya berbagai kasus pelanggaran HAM, khususnya untuk kasus-kasus yang hasil penyelidikannya telah diselesaikan oleh Komnas HAM dan sudah diserahkan kepada jaksa agung.

"Selain itu, kita gagal memberikan perlindungan yang memadai terhadap perlakuan-perlakuan diskriminasi yang merebak dalam tahun ini," katanya.

Ia menjelaskan permasalahan HAM di bidang hak ekonomi, sosial dan budaya, antara lain tergambarkan dengan masih maraknya kasus-kasus konflik agraria, perburuhan, penggusuran, kelaparan, buruknya kesehatan, dan tingginya angka kematian ibu serta masih tingginya angka pengangguran.

Kemudian, ditambahkan, tidak adanya perlindungan yang memadai terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) dsi luar negeri. "Serta kegagalan program penanggulangan kemiskinan dan terjadinya pemiskinan," katanya.

Dikatakan, permasalahan HAM di bidang Hak Sipil dan Politik antara lain tergambarkan dengan masih terjadinya praktik tindak kekerasan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

"Serta belum adanya keinginan atau political will dari pemerintah untuk menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang berat. Impunitas masih belum bisa kita patahkan," katanya.

Demikian pula halnya dengan ketegangan politik di Papua, telah memperburuk kondisi baik hak sipil dan politik maupun ekonomi, sosial dan budaya.

"Penangkapan, penahanan, dan penembakan di Papua, masih terus berlangsung. Begitu pula dengan angka kematian anak karena kekurangan gizi, angka penderita HIV/Aid terus meningkat, dan kelaparan terus terjadi di daerah ini," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM, Hesti Armiwulan, menyatakan, selama 2009, Komnas HAM menerima sebanyak 4.926 laporan pengaduan yang meningkat tipis dibandingkan 2008 sebanyak 4.843 laporan pengaduan.

Disebutkan, laporan pengaduan itu yang terbanyak ada di lima wilayah, yakni, DKI Jakarta sebanyak 836 pengaduan, Jawa Timur 609 pengaduan, Sumatera Utara 529 pengaduan, Jawa Barat 408 pengaduan, dan Jawa Tengah 246 pengaduan. (*)