Colombo (ANTARA) - Srilanka pada Kamis mulai menghitung suara untuk pemilihan umum parlemen yang diharapkan akan dimenangkan oleh partai Presiden Gotabaya Rajapaksa, yang akan memperkuat posisinya untuk berkuasa.

Hampir 70 persen dari warga Srilanka, yang memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan umum pada Rabu (5/8) untuk 225 anggota parlemen, mengabaikan ketakutan akan penularan virus corona baru.

Komisi Pemilihan Mahinda Deshapriya mengatakan penghitungan suara telah dimulai pada pukul 09.00 pagi waktu setempat dan hasil pertama diharapkan keluar pada sore hari dengan penghitungan akhir sekitar tengah malam.

Presiden Gotabaya Rajapaksa berharap bisa melantik kakak laki-lakinya yang juga mantan presiden, Mahinda Rajapaksa, sebagai perdana menteri.

Dua bersaudara Rajapaksa itu terkenal karena menghancurkan kelompok pemberontak Macan Tamil yang berjuang untuk mendapatkan wilayah tanah air yang terpisah untuk komunitas minoritas Tamil selama kepresidenan Mahinda Rajapaksa pada 2009.

Presiden Gotabaya Rajapaksa mengatakan dia senang dengan jalannya pemungutan suara pada Rabu.

"Sebagai negara Asia Selatan pertama yang menggelar pemilihan umum di tengah pandemi COVID-19, hal itu mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap upaya kami untuk mengendalikan pandemi ini," katanya.

Srilanka, negara pulau yang bergantung pada pariwisata dan berpenduduk 21 juta orang itu, sedang berjuang menghadapi kesulitan sejak sejumlah serangan militan Islam yang mematikan di hotel dan gereja tahun lalu diikuti dengan penguncian untuk memperlambat penyebaran virus corona.

Sumber: Reuters